Singgung Soal Pemberantasan Korupsi, Cak Imin Curhat: Saya Enggak Salah, Dibikin Seolah-olah Korupsi

| 02 Nov 2023 21:13
Singgung Soal Pemberantasan Korupsi, Cak Imin Curhat: Saya Enggak Salah, Dibikin Seolah-olah Korupsi
Muhaimin Iskandar (Antara)

ERA.id -  Bakal calon wakil presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyinggung soal pemberantasan korupsi di Indonesia. Sebab, sistem pemerintahan saat ini banyak berisi jebakan.

Menurutnya, kasus korupsi paling banyak dialami oleh orang menduduki jabatan menteri. Dia bilang, seorang menteri bakal berakhir menjadi pecundang jika kalah.

"Pemberantasan korupsi misalnya, yang terjadi adalah siklus antara telur dan ayam, mulai dari mana mengatasinya," kata Cak Imin di acara deklarasi AMI di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).

"Tadi kan ada yang bilang siap jadi menteri. Jangan salah, siapapun yang akan jadi menteri itu ujungnya akan menjadi pecundang kalau kalah," imbuhnya.

Ketua Umum PKB itu menekankan, dengan sistem pemerintahan yang ada, maka seorang menteri harus siap menjadi korban. Termasuk dari ancaman pidana korupsi.

"Anda korupsi atau tidak korupsi, sistemnya membuat anda terjebak dalam seluruh ancaman bahaya korupsi. Tinggal siapapun kira-kira yang mau jadi menteri, siap akan menjadi koruptor," ucapnya.

Dia lantas menyinggung pengalamannya saat menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014. Dia megaku tak punya salah apapun namun justru dituding terlibat tindak pidana.

"Itu terjadi. Saya mengalami kok, saya mengalami. Enggak salah apa-apa, tapi seolah-olah dibikin sebuah suasana, pasti menjurus ke arah korupsi," ucapnya.

Oleh karena itu, menurutnya perlu ada pembenahan sistem mulai dari hulunya. Sehingga, siapapun yang akan menjadi menteri adalah seorang negarawan yang selamat.

"Jangan jadi menteri kalau siap-siap jadi pecundang, ada dari kampung berjuang keras, berjuang lalu jadi menteri, pulang ke kampung bukan jadi kebanggaan, jadi korban, oleh karena itu, selain kepemimpinannya," pungkas wakil ketua DPR RI itu.

Rekomendasi