ERA.id - Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyinggung tugas wasit harus netral dalam mengawal suatu pertandingan.
Hal itu disampaikan di sela-sela menghadiri laga final sepak bola Liga Kampung Soekarno Cup di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (3/11/2023) malam.
Awalnya, mantan gubernur Jawa Tengah itu mengapresiasi diadakannya Liga Kampung. Dia kemudian mengatakan bahwa atlet sepakbola tak ada yang instan, semuanya perlu proses.
"Dalam permainan bola itu, satu adalah latihan, tidak ada yang instan, semua akan berproses dengan latihan yang sangat luar biasa. Pelatihannya bagus, di dalamnua ada team work, di dalamnya ada leadership," kata Ganjar.
Dia lantas mengatakan, wasit yang menjaga pertandingan harus bersikap netral. Tapi juga bersikap tegas.
Pernyataannya itu sekaligus merespons isu adanya upaya untuk menjegal Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Tentu saja ini pertarungan yang butuh wasit, maka wasit pun harus netral," kata Ganjar.
"Kalau jegal-jegalan itu pemainnya. Kalau jegalnya motong striker, wasitnya harus segera tiup peliut, jangan dibiarkan," ucapnya.
Setelah menonton jalannya pertandingan, Ganjar menyerahkan piala kepada tim dari Bali sebagai pemenang Liga Kampung Soekarno Cup. Mereka menang setelah mengalahkan Sulawesi Selatan 3-0.
Diberitakan sebelumnya, tim yang menjadi juara dalam ajang Soekarno Cup Liga Kampung U-17 berhak mengangkat piala bergilir. Adapun piala ini didesain oleh putra Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua DPP PDIP, M. Prananda Prabowo dan dipahat oleh Dolorosa Sinaga.
Kegiatan ini juga berhasil memperoleh rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk dribel bola terbanyak yang diikuti 10.000 orang. Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan pencapaian ini diharap membangkitkan semangat sepak bola dalam negeri.
“Oleh Bung Karno olahraga ini bisa membangun bangsa dan membangun pergaulan bangsa. Nah, itu kami mulai coba bangkitkan kembali semangat dengan menggerakkan bola kaki dari kampung ke kampung,” ujar Komarudin dalam sambutannya saat penyerahan rekor MURI.