ERA.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengklaim suara kelompok Nahdlatul Ulama (NU) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bakal menjadi milik pasangan bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Klaimnya itu bukan tanpa alasan, sebab di kubu Prabowo-Gibran ini menggandeng Habib Luthfi bin Yahya. Selain itu, dirinya sendiri juga merupakan kader NU.
"Orang NU sudah cerdas, dengan saya menjadi tim di sini pasti pengikut saya memilih saya, pengikut Habib Luthfi pada milih ke sini semua kan," kata Nusron di Jakarta, dikutip Jumat (10/11/2023).
NU merupakan salah satu kelompok organisasi keagamaan yang diprediksi menjadi incaran para kandidat untuk mendulang suara pada Pilpres 2024.
Nusron tak masalah di kubu sebelah menggandeng kader NU sebagai bacawapres. Misalnya Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muahimin Iskandar alias Cak Imin, dan Ganjar Pranowo berduet dengan Menkopolhukam Mahfud MD.
Dia mengatakan, kedepannya ketiga kandidat hanya tinggal adu kuat siapa yang paling banyak mendapat dukungan dari NU.
"Kita kuat-kuatan saja, apakah kader NU yang ikut Pak Mahfud lebih banyak, atau lebih sedikit daripada saya? Apakah pengikut Pak Muhaimin lebih sedikit atau lebih banyak dari saya?" ucapn Nusron.
Politisi Partai Golkar itu lantas membandingkan dirinya dengan Cak Imin dan Mahfud. Dia mengklaim karirnya di NU paling lengkap dibanding wakil ketua DPR RI itu. Misalnya, dia pernah menjabat sebagai ketua umum PMII, hingga pengurus Ansor dan PBNU.
"Saya tidak sombong, di NU yang paling tertib urutan itu saya. Saya pernah ketua PMII, ketum Ansor dan pengurus PBNU," ucapnya.
"Yang namanya Muhaimin hanya pernah ketua PMII, belum pernah ketum Ansor dan PBNU, apalagi pak Mahfud," pungkasnya.