ERA.id - Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden. Hasilnya, Bakal Capres dan Bakal Cawapres dari Koalsii Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengantongi elektoral tertinggi mencapai 40,2 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade percaya diri bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bisa berlangsung hanya dalam satu putaran saja.
"Potensi satu putaran itu bisa kita wujudkan. Bahwa tidak mustahil 14 Februari itu bisa menjadi pemilu yang satu putaran karena melihat tren yang seperti ini," kata Andre dalam rilis Poltracking Indonesia secara daring, Jumat (10/11/2023).
Bahkan menurut Andre, jikapun Pilpres 2024 berlangsung dua putaran, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan lolos dan memenangkan pertandingan.
"Kelaupun dua putaran, kita melihat bahwa siapapun, ini teh botol nih, siapapun yang lolos ke putaran kedua, Insya Allah Pak Prabowo sudah booking seat-nya. Itu yang saya tangkap dari surveinya Bang Hanta," kata Andre.
Pernyataan Andre langsung dibantah oleh Bendaraha Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni. Dia menyebut mustahil Pilpres 2024 bisa selesai dalam satu putaran saja.
Sebagai informasi, Partai NasDem bersama PKS dan PKB membentuk Koalisi Perubahan dan mengusung pasangan bakal capres dan bakal cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
"Agak seru ya tadi Bang Andre ngomong bisa satu putaran. Gue katakan mustahil! Mustahil! Enggak," tegas Sahroni.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu mengatakan, setiap pendukung kandidat pasangan bacapres dan bacawapres boleh saja optimis bisa memenangkan pilpres dalam satu putaran dengan adanya tiga kandidat.
Dia menilai, survei yang ada saat ini tidak bisa menggambarkan bagaimana dan siapa yang akan memenangkan Pilpres 2024.
"kita boleh beradu dalam konteks yang bersama-sama untuk memenangkan apa yang akan kita pertarungkan, tapi kita jangan akhirnya berkhayal tentang proses di mana pemilu belum mulai, tahu-tahu survei menunjukan wah dimenangkan oleh si calon A, waah udah gila ini barang!" ucap Sahroni.
Dia pun menekankan agar pertarungan antar kandidat di Pilpres 2024 berlangsung secara adil dengan mengedapakan adu gagasan, tanpa ada campur tangan dari pihak penguasa.
"Sekarang yang terbaik, mungkin ya ke depan makin lebih baik lagi pada saat Februari nanti. Yang penting secara fair kita bertarung bersama-sama dengan cara yang lebih profesional dan modern," ucapnya.
Menanggapi bantahan dari Sahroni, Andre membela diri bahwa pernyataannya itu hanya mengulang kembali gambaran tren survei yang disampaikan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda bahwa Pilpres 2024 berpotensi berlangsung dalam satu putaran.
Prediski pilpres satu putaran dengan adanya tiga kandidat pun ditangkap dari berbagai survei lainnya yang menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai di atas 40 persen.
"Gini Bang Sahroni, kenapa saya menyatakan ada potensi satu putaran? Karena memang Bang Hanta menyampaikan itu, ada potensi satu putaran. Kalau bicara mustahil, kepastian itu hanya milik Allah. Kalau Allah berhendak, enggak ada yang mustahil di dunia ini," ucap Andre.
Anggota Komisi VI DPR RI itu kemudian berseloroh, untuk apa Pilpres 2024 berlangsung dua putaran jika bisa selesai dalam satu kali putaran saja.
"Semuanya itu milik Allah, tapi potensinya ada satu putaran. Kalau bisa satu putaran kenapa kita harus dua putaran. Siaaaapp Bang Sahroni," pungkasnya.