Dinkes Depok: PMT Lokal Depok Dihentikan Sementara Selama 3 Hari, Pastikan Kualitas PMT Ditingkatkan

| 24 Nov 2023 22:33
Dinkes Depok: PMT Lokal Depok Dihentikan Sementara Selama 3 Hari, Pastikan Kualitas PMT Ditingkatkan
Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati. (ANTARA/Feru Lantara)

ERA.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Jawa Barat menyatakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal untuk program penurunan angka stunting yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dihentikan sementara selama tiga hari pada 24 sampai 26 November 2023.

Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati di Depok, Jumat, mengatakan dalam waktu tiga hari ke depan, Dinkes, puskesmas, dan lintas sektor pelaksanaan kegiatan akan melakukan evaluasi pemberian PMT lokal, edukasi dan pemberdayaan.

Program PMT Kota Depok menurut jadwal dilaksanakan pada 10 November sampai 7 Desember 2023. Penghentian sementara itu karena banyak masukan dari berbagai pihak, seperti dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, masyarakat, media, serta pihak lain yang peduli terhadap kegiatan PMT lokal ini.

Dikatakannya, evaluasi yang akan dilakukan meliputi pemantauan kenaikan berat badan balita sasaran, penguatan sosialisasi kepada masyarakat dan kader serta tetap melakukan edukasi Gizi Seimbang dan Pemberian Makan bagi Anak dan Balita (PMBA) kepada pengasuh atau ibu balita.

Selain itu, pemantauan pertumbuhan balita sasaran serta memperbaiki mekanisme pelaksanaan di lapangan.

Dikatakan Mary, langkah yang dilakukan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas kegiatan PMT lokal. Dengan jeda ini maka akhir kegiatan rangkaian PMT lokal itu semula 7 Desember 2023 akan mundur menjadi 11 Desember 2023.

Lebih lanjut, Mary berharap program PMT lokal di Kota Depok tidak dihentikan sepenuhnya, karena program tersebut bermanfaat, khususnya bagi balita yang berisiko stunting atau balita dengan gizi kurang atau balita dengan berat badan kurang atau berat badan tidak naik.

"Berdasarkan pemantauan di lapangan, didapatkan tren kenaikan berat badan balita sasaran yang dipantau melalui pengukuran oleh tenaga puskesmas dan kader posyandu menggunakan antropometri atau timbangan berat badan standar Kementerian Kesehatan," kata Mary.

"Setelah dilakukan penimbangan berat badan balita kembali, maka data kuantitatif akan disampaikan setelah data dari seluruh wilayah di Kota Depok telah terhimpun secara lengkap," ujarnya.

Dalam hal ini, Dinkes Kota Depok akan terbuka menerima masukan dari berbagai pihak. Tentunya pada sisa separuh waktu yang ada atau sekitar 14 hari ke depan dalam rangka perbaikan program PMT lokal di Kota Depok.

Rekomendasi