ERA.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka buka suara perihal hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan elektabilitas dan popularitasnya tertinggi dibanding dua cawapres lainnya, yaitu Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Menurutnya, jika hasil surveinya meningkat tak perlu ditanggapi berlebihan. Kecuali apabila hasilnya buruk.
"Kalau turun, laporin. Kalau naik, enggak usah dilaporin," kata Gibran saat ditemui di Pasar Rumput, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Meski begitu, putra sulung Presiden Joko Widodo itu tak mau mengklaim tingginya elektabilitas dirinya maupun Prabowo karena metode kampanye mereka.
Menurutnya, dia hanya menjalankan tugas untuk turun ke tengah-tengah warga. Sedangkan penentu kemenangan nanti adalah masyarakat.
"Berhasil atau tidaknya yang menentukan warga. Ya yang penting kita kalau ke pasar, kita ya interaksi dengan pedagang, borong-borong UMKM," kata Gibran.
Diberitakan sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil sigi teranyarnya terkait elektabilitas cawapres 2024. Hasilnya, elektabilitas Gibran mencapai 37,3 persen.
Sementara Cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD memiliki elektabilitas 21,6 persen. Sedangkan Cawapres nomor urut satu, Cak Imin hanya memperoleh 12,7 persen.
Menurut Litbang Kompas, popularitas Gibran cepat melesat. Tingkat keterkenalan putra sulung Presiden Joko Widodo itu mencapai 85,1 persen. Lebih tinggi daripada Mahfud MD yang 72,2 persen dan Muhaimin yang 55,3 persen.
"Pada Agustus 2023, nama Gibran nyaris tidak masuk ke dalam nominasi publik untuk menjadi calon wakil presiden, hanya 0,1 persen yang menyebutkan namanya," dikutip dari Litbang Kompas.