ERA.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo berkelakar tak bisa membagi-bagikan sepeda kepada masyarakat selama masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia mengaku takut melanggar aturan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Momen itu disampaikan saat mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam Timur, Gunungpiring, Muntilan, Magelang pada Minggu (17/12/2023).
Awalnya, Ganjar menyinggung soal ketahahan pangan, lalu menanyakan kepada para santri apakah ada yang mengetahui tanaman suweg. Namun tak ada yang bisa menjawab.
Kemudia seorang bapak-bapak berhasil menjawab pertanyaan Ganjar. Dia menjelaskan bahwa suweg merupakan tanaman sejenis umbi-umibian.
"Bener kan. Nah soalnya anak-anak ini belum pada tahu (tanaman suek). Betul ya? Betul," kata Ganjar.
Dia lantas berkelakar ingin memberikan sepeda atas jawaban itu. Tetapi sadar hal itu dilarang oleh Bawaslu.
"Mau tak kasih sepeda, tapi kok enggak boleh.
Sekarang tuh saya kalau mau kasih-kasih enggak boleh, disemprit bawaslu. Padahal kita mau ngasih lho sebenarnya," kata Ganjar sembari tertawa.
Ditemui usai acara, Gajar menjelaskan, saat menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah, dia kerap membagikan berbagai macam barang kepada masyarakat sebagai hadiah bisa menjawab pertanyaan dengan benar.
Tapi, kebiasannya itu tak bisa lagi dilakukan saat mencalonkan sebagai presiden 2024.
"Biasanya saya kalau pas jadi gubernur dulu ada rewerd yang kita berikan, ada yang handphone, buku, laptop, sepeda macam-macam lah permintaan mereka," ungkapnya.
Ganjar menuturkan saat ini tengah dalam masa kampanye. Dia menyebut Bawaslu melarang capres untuk memberikan hadiah dalam bentuk apapun, karena akan dianggap sebagai money politic.
"Tapi edukasinya sekarang adalah dalam konteks masa kampanye, kita tidak boleh memberikan itu, karena itu jadi money politic, tadi kita ceritakan kepada mereka kemudian mereka paham," pungkasnya.