Setelah Petani, Ganjar Giliran Janjikan Hapus Kredit Macet ke Nelayan

| 05 Jan 2024 07:04
Setelah Petani, Ganjar Giliran Janjikan Hapus Kredit Macet ke Nelayan
Ganjar Pranowo (Dok Istimewa)

ERA.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menjanjikan menghapus kredit macet untuk para nelayan. Nilainya diperkirakan mencapai Rp190 miliar.

Hal itu disampaikan saat peluncuran Program Penghapusan Kredit Macet Nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karanganyar, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024). Sebelumnya, dia menjanjikan hal yang sama kepada para petani dalam kampanyenya.

"Sekiar Rp190-an miliar kalau tidak salah, (bisa) lebih kecil lagi. Karena jumlah nelayan 2,2 juta orang gitu," kata Ganjar dikutip dari keterangan tertulis.

Sama seperti para petani, menurutnya, para nelayan ini menunggak pembayaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena dampak pandemi Covid-19 hingga teknis pekerjaan.

Dia mengaku, saat berdialog dengan para nelayan, terungkap bahwa jumlah kredit yang parah tidak begitu banyak. Di sisi lain, kata dia,  ada persoalan yang cukup serius karena masalah teknis pekerjaannya.

“Tadi, saya bertemu petani yang minjamnya Rp11 juta dan sekarang kondisinya sangat sulit,  kalau kita melihat kondisi secara teknikal seperti itu, terjadi problem," ucapnya

"Maka, kita akan hapuskan kredit yang macet itu agar mereka bangkit lagi,” sambung Ganjar.

Ganjar menyebut jumlah ini lebih kecil dari kredit macet petani sebesar Rp600 miliar. Tapi, bantuan bakal diberikan jika dia nantinya terpilih bersama Mahfud MD lewat pemutihan.

“Jadi kita bantu. Karena ternyata ada persolan yang lain (membuat, red) bisnis mereka tidak terlalu lancar. Misalnya,  keterbatasan kuota solar untuk bahan bakar kapal terbatas,” ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Selain itu, pembayaran kredit para nelayan ini tak lancar karena pola jual beli di tempat pelelangan ikan (TPI).

Menurut Ganjar, mereka baru dapat hasil setelah sebulan transaksi. Sehingga, para nelayan butuh akses modal untuk memudahkan perputaran uang.

"Rasanya, itu butuh akses permodalan agar ketika mereka melepas ikannya langsung bisa dibeli,” pungkas Ganjar.

Rekomendasi