Anies Kritik Tak Gandeng Asean Atasi Konflik Laut Cina Selatan, Ganjar: Pengambilan Keputusannya Rumit

| 07 Jan 2024 22:16
Anies Kritik Tak Gandeng Asean Atasi Konflik Laut Cina Selatan, Ganjar: Pengambilan Keputusannya Rumit
Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut satu, Anies Baswedan (Tangkapan layar YouTube)

ERA.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mengkritik Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo yang tak menyinggung organisasi Asean, dalam mengatasi konflik Laut Cina Selatan. Menurutnya, penguatan peran Indonesia adalah kuncinya.

Hal itu disampaikan saat menanggapi pernyataan Ganjar soal penyelesaian konflik Laut Cina Selatan dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

"Jawaban Pak Ganjar tidak ada saru kata pun mengatakan Asean. Padahal kata kuncinya menyelesaikan persoalan ini Asean," kata Anies.

Dia mengatakan, Indonesia adalah negara terbesar sekaligus pendiri Asean. Oleh karena itu sudah seharusnya Indonesia lah yang memimpin, bukan sekedar sebagai peserta konferensi.

Indonesia harus menjangkau semua dan negara Asean yang jadi pintu masuk kekuatan China.

"Misalnya di LCS apakah itu Laos, Myanmar itu akan menjadi bagian kesepakatan Asean terhadap wilayah Laut Cina Selatan. Karena kekuatan luar Asean yang datang di sini, jadi kita hadapi sebagai satu regional bukan sekadar Indonesia berhadapan dengan negara lain, tapi satu region dan Indonesia memimpin Asean itu kata kuncinya," kata Anies.

Menjawab kritikan itu, Ganjar mengaku memang tak menyinggung Asean. Sebab organisasi itu terbukti tak bisa cepat menyelesaikan konflik, karena pengambilan keputusannya sangat rumit.

"Saya tahu persis pengambilan keputusan di Asean itu rumitnya minta ampun. Karena harus dengan konsensus. maka kenapa banyak persoalan tidak selesai," kata Ganjar.

Ketimbang hanya sekedar menjadi pemimpin Asean, dia menginginkan revitalisasi. Sehingga pengambilan keputusan tidak bulat dan lebih cepat.

"Ketika amanah diberikan kepada saya, revitalisasi Asean. Agar kemudian pengambilan keputasannya tidak bulat," ucapnya.

"Kalau kita bicara laut cina selatan, kemudian menggerakan asean, oke itu betul. Tapi terbayangkan, DOC, COC yang sudah lamanya minta ampun 20 tahun tidak pernah selesai. Maka, proses pengambilan keputusan di asean itu lah yang musti kita review sehingga bisa lebih cepat," pungkas Ganjar.

Rekomendasi