Ganjar Sebut Prabowo Sadis Soal Internet Gratis Otaknya Lambat, TKN: Baca Kutipannya Tidak Utuh

| 05 Feb 2024 10:32
Ganjar Sebut Prabowo Sadis Soal Internet Gratis Otaknya Lambat, TKN: Baca Kutipannya Tidak Utuh
Capres, Ganjar Pranowo dan Capres Prabowo Subianto. (Antara)

ERA.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid menyebut calon presiden (capres) Ganjar Pranowo tidak melihat secara utuh pernyataan Prabowo terkait lebih pilih internet gratis atau makan siang gratis untuk ibu hamil dan anak-anak.

"Lah Mas Ganjar mungkin membacanya dari berita potongan-potongan dari, mohon maaf ya dari jejak digital, potongan-potongan online yang mengutipnya tidak terlalu utuh," kata Nusron kepada wartawan, Minggu (4/2).

Politikus Partai Golkar ini menegaskan Prabowo tidak menghina program internet gratis yang dicetuskan Ganjar. Menurutnya, program internet gratis dan program makan gratis sama pentingnya untuk rakyat Indonesia.

Nusron pun mempersilahkan masyarakat untuk menilai mana yang benar terkait ucapan Prabowo ini.

"Tapi yang jelas malam debat ini saya bersyukur Pak Prabowo tampil dengan baik, tampil dengan humor, tampil dengan sangat santun tidak merendahkan, bahkan minta maaf," ucap Nusron.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyebut statement Prabowo Subianto yang menyebut orang yang memilih internet gratis ketimbang makan gratis memiliki otak yang lambat, merupakan ucapan yang sadis.

"Maka statement bapak yang hari ini mencoba mengklarifikasi , rasa-rasanya di publik sudah lewat Pak. Karena pertanyaan bapak itu sangat clear dan membandingkan itu," kata Ganjar saat debat capres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (4/2).

"Maka kalau kita berbicara bahwa orang yang pilih internet gratis otaknya maaf lambat, saya kira statement itu sangat sadis," tambahnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menjelaskan ada sekira 12 ribu desa yang masih blank spot atau daerah tanpa internet. Hal itu menjadi kendala untuk pemberian fasilitas di sektor pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.

"Kalau kemudian kita ingin membikin negara ini maju jauh lebih cepat (dengan internet)," ucapnya.

Rekomendasi