Prabowo: Bali Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Satu Bandara I Gusti Ngurah Rai

| 07 Feb 2024 11:52
Prabowo: Bali Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Satu Bandara I Gusti Ngurah Rai
Prabowo Subianto (Facebook Prabowo)

ERA.id - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto meminta DPD Partai Gerindra Bali, mengkaji pembangunan bandara di kawasan Bali utara.

Ketua umum DPP Partai Gerindra itu menawarkan akan meneruskan pembangunan dan mewujudkan bandara baru tersebut jika dia terpilih sebagai presiden memenangi Pilpres 2024.

"Kita harus sejahterakan seluruh Bali. Saya akan mengkaji benar-benar untuk membangun bandara di Bali utara," kata Prabowo saat menghadiri peringatan HUT ke-16 Partai Gerindra di Denpasar, Bali, Selasa kemarin.

Prabowo mengaku dirinya mendengarkan aspirasi rakyat Bali yang menghendaki adanya sebuah bandara di daerah Buleleng.

"Saya mendengar aspirasi rakyat Bali, apalagi yang dari utara (Buleleng). Mereka sangat menghendaki ada bandara. Jadi, saya minta De Gadjah (Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya), tokoh-tokoh partai, carilah teknokrat ahli-ahli Bali, pakar-pakar, untuk merancang keindahan Bali yang harus dilestarikan," jelas Prabowo.

Dia menilai Bali tidak bisa selamanya bergantung pada satu bandara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai. Menurut Prabowo, jika suatu saat Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak dapat digunakan, maka harus ada cadangan landasan udara di Bali.

Apalagi, lanjutnya, jika pembangunan bandara baru terlaksana, maka itu tidak dapat dibangun seenaknya. Prabowo menegaskan semua harus dibangun berdasarkan kebutuhan dan kekhasan Bali yang tidak sekadar bangunan mewah tanpa ciri.

"Ini saya titip benar-benar, karena saya pernah dapat keluhan dari tokoh-tokoh mancanegara. Mereka mengatakan Bali yang sekarang berbeda dari yang dulu. Dulu (Bali) indah, tetapi sekarang macet di mana-mana," kata Prabowo.

Guna membangun infrastruktur transportasi udara itu, Prabowo menilai tidak ada jalan lain selain para tokoh atau pakar berkumpul, melepas jas partai, dan duduk bersama mencari solusi untuk mengembalikan keindahan Bali.

"Bagaimana caranya agar tidak macet, pikirkan. Mungkin harus pakai MRT atau LRT, tetapi ramah lingkungan; dan ini tidak hanya di Bali, tetapi di seluruh provinsi, di seluruh kabupaten. Saya lihat kadang, seolah-olah tidak indah lagi," kata Prabowo.

Lebih lanjut, dia mengatakan jika masyarakat setempat sepakat dengan sarana dan prasarana modern demi pemerataan dan kelancaran akses, maka sudah semestinya hal itu diperjuangkan.

"Tetapi dengan perencanaan yang terintegrasi, terpadu, yang terbaik, jaga budaya, jaga tradisi, jaga warisan nenek moyang, jaga keindahan," kata Prabowo.

Sementara itu, Made Muliawan Arya atau dikenal dengan De Gadjah, mengapresiasi kehadiran dan arahan Prabowo Subianto di Pulau Dewata.

Dia menyingung beberapa praktik baik yang sudah dilakukan Prabowo, seperti menurunkan tim ke Karangasem, Buleleng, dan Klungkung, yang mengalami kekeringan.

Di hadapan Prabowo dan ribuan simpatisan, dia menyebut ada target setidaknya 40 persen suara Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 pada 14 Februari mendatang.

"Dalam perjuangan kami, selama ini banyak godaan dan cobaan, tetapi kami semua terinspirasi dengan Pak Prabowo, kami cukup senyum, joget saja. Jadi, sampai sekarang semua dilancarkan. Bali sepertinya di atas 40 persen, ya (suara untuk Prabowo-Gibran), bisa ya," ujar De Gadjah.

Rekomendasi