Mahfud Takut Hal Ini Makanya Tak Pernah Mau Korupsi Meski Punya Banyak Peluang

| 08 Feb 2024 09:24
Mahfud Takut Hal Ini Makanya Tak Pernah Mau Korupsi Meski Punya Banyak Peluang
Mahfud MD (Facebook Mahfud MD)

ERA.id - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengaku tidak pernah tergoda untuk korupsi selama menduduki beberapa jabatan strategis.

Sebab, ia menegaskan, dirinya takut terjerat hukuman otonomi yang diartikannya sebagai sanksi yang membuat seorang merasa berdosa karena telah melakukan tindak pidana.

“Setiap orang itu punya hukuman otonom, yaitu kalau berbuat salah meskipun tidak ketahuan oleh hukum, dia merasa takut, merasa berdosa,” kata Mahfud dalam acara 'Tabrak Prof' di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Mahfud mengatakan, hukuman otonom juga bisa berupa pengucilan dari lingkungan masyarakat. Dia menyebut, meski terpidana lolos dari hukuman pengadilan, tetapi orang itu akan merasa malu dan dikucilkan dari lingkungannya.

Dia lantas bercerita, saat dirinya menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), sebenarnya ada banyak peluang untuk melakukan korupsi. Namun, mantan Menko Polhukam ini menegaskan, ia tidak tergoda dengan tawaran uang dari pihak berperkara lantaran takut dengan hukuman otonom.

“Saya kalau mau nih, dapat uang banyak loh jadi hakim MK. Jadi hakim MK itu kalau orang berperkara mau bayar kepada saya Rp 2 miliar, Rp 3 miliar, satu perkara itu gampang. Banyak yang datang mau ngasih. Tidak tegoda karena saya takut,” ucap Mahfud.

"Saya tidak pernah tergoda dengan itu karena saya takut pada hukuman otonom,” tambahnya.

Menurut Mahfud, masih banyaknya pejabat yang melakukan rasuah lantaran hanya takut pada hukuman yang bersifat heteronom, yakni sanksi yang dijatuhkan oleh negara.

Padahal, jelas dia, ada juga hukuman moral yang akan diterima oleh koruptor. “Orang itu biasanya untuk melakukan korupsi atau tindak pidana korupsi itu yang ditakuti adalah hukuman. Mereka yang moralnya tidak bagus, bisa saja asal bisa melanggar, menghindar dari hukum, ya dia korupsi. Sementara bagi saya, hukuman bukan hanya hukum. Hukuman itu ada juga hukuman moral,“ jelas dia.

Rekomendasi