Pembelian Jet Mirage dari Qatar Tuai Kontroversi, Jubir Menhan: Sudah Dibatalkan

| 11 Feb 2024 13:05
Pembelian Jet Mirage dari Qatar Tuai Kontroversi, Jubir Menhan: Sudah Dibatalkan
Pembelian Mirage dibatalkan (Dok: ANTARA/Walda Marison)

ERA.id - Juru bicara Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan adanya proses pembatalan pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5. Dahnil menegaskan kontrak tersebut tidak efektif. 

“(Kontrak pembelian Mirage) iya sementara ini kita batalkan ya, kontrak itu tidak efektif,” kata Dahnil dalam jumpa pers, Sabtu (10/2/2024).

Lalu, kata Dahnil, pembatalan itu dilakukan lantaran adanya masalah fiskal yang terjadi. Dia menyebut keterbatasan itu dalam hal memenuhi kebutuhan pertahanan Indonesia. 

Dengan adanya pembatalan pembelian 12 jet tempur Merage 2000-5 dari Qatar, Danhil menyebut pesawat-pesawat lama milik Indonesia di retrofit untuk menjaga pertahanan udara.

“Karena ada keterbatasan fiskal maka kemudian pembelian itu terpaksa kita batalkan. Kita ganti opsinya menjadi Retrofit. Pesawat-pesawat lama kita itu di Retrofit sebagai pengganti memastikan udara kita tetap terjaga,” tegasnya. 

Terkait pemberitaan yang menyeret nama calon presiden (Capres) Prabowo Subianto yang diduga menerima sejumlah uang dari pembelian tersebut, Dahnil menegaskan berita yang beredar tidak benar.

“Hal pertama adalah tidak ada pembelian pesawat mirage even itu direncanakan, namun sudah dibatalkan. Jadi tidak ada pembelian pesawat mirage, dan artinya tidak ada kontrak yang efektif di Kemhan terkait dengan pembelian mirage. Jadi secara konten semua yang disampaikan di berita hoaks tersebut itu jelas adalah fitnah," pungkasnya. 

Rekomendasi