Sandiaga Bocorkan Sikap PPP di Pemerintahan Mendatang: Terhormat Jika Diajak Bergabung

| 27 Feb 2024 13:20
Sandiaga Bocorkan Sikap PPP di Pemerintahan Mendatang: Terhormat Jika Diajak Bergabung
Menparekraf, Sandiaga Uno (Dok. Kemenparekraf)

ERA.id - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno mengatakan, partainya membuka peluang untuk bergabung dengan pemerintahan presiden dan wakil presiden 2024-2029 terpilih.

PPP justru merasa terhormat apabila ada ajakan dari pihak pemenang nantinya untuk bergabung dalam pemerintahan mendatang.

"Dari pandangan saya, pandangan pribadi saya,  kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan nama partainya, partai persatuan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan harus ikut aktif dalam membangun bangsa," kata Sandiaga di Jakarta, dikutip Selasa (27/2/2024).

Meski begitu, kepastian soal posisi PPP di pemerintahan mendatang masih harus dibicarakan secara internal. Misalnya melalui rapat pimpinan nasional (rapimnas).

"Tapi tentu ada prosesnya, nanti ada Rapimnas dan sebagainya. Tapi pada intinya kita berharap," ucap Sandiaga.

Meski tidak menutup kemungkinan bergabung ke kabinet mendatang, Sandiaga menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih apakah akan mengajak gabung PPP atau tidak.

"Bukan prerogatif saya itu, itu prerogatif di pemerintah, presiden yang terpilih," kata Sandiaga.

Diketahui, PPP saat ini masih menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin hingga Oktober 2024 mendatang.

Adapun dalam perhelatan Pilpres 2024, PPP menjalin kerja sama dengan PDI Perjuangan, Hanura, dan Perindo untuk mengusung pasangan calon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Namun, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Ganjar-Mahfud memperoleh suara paling rendah. Hanya berkisar 17 persen.

Pemenenang Pilpres 2024 diprediksi diraih oleh pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang diusung oleh empat partai politik di Parlemen yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.

Rekomendasi