ERA.id - Anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki meminta agar pengangkatan pustakawan menjadi aparatur sipil negara (ASN) dimaksimalkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.
"Kami akan dorong Menteri Pendidikan untuk mengangkat bukan hanya guru honorer menjadi tenaga pendidik, melainkan juga diangkat menjadi ASN, PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dari pustakawan," ujar Zainuddin dalam video singkat sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Menurutnya, langkah tersebut penting dilakukan menyusul minimnya jumlah pustakawan di tanah air. Padahal, pustakawan sangat bermanfaat dalam membangun perpustakaan-perpustakaan berakreditasi, membantu kegiatan belajar di sekolah, dan meningkatkan literasi siswa.
Sejalan dengan persoalan itu, Komisi X DPR RI juga mendorong pemerintah memperluas rekrutmen pustakawan.
Sebelumnya, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mencatat Indonesia kekurangan sebanyak 439.680 pustakawan per tahun 2023 .
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan, kekurangan 439.680 pustakawan itu terjadi di semua jenis perpustakaan, mulai dari perpustakaan umum dan khusus, sekolah negeri maupun swasta, serta perguruan tinggi.
Untuk mengatasi hal tersebut, ia menyampaikan bahwa perekrutan pustakawan perlu diprioritaskan untuk menutupi kekurangan tersebut.
”Satu-satunya cara (memprioritaskan perekrutan pustakawan) ada pada kewenangan yang melekat pada pejabat pembina kepegawaian, yaitu bupati/wali kota, gubernur, pimpinan lembaga, dan lainnya,” ujar dia.
Berdasarkan data Perpusnas, jumlah perpustakaan di Indonesia sendiri tercatat sebanyak 164.610 per September 2023. Sebanyak 2.057 di antaranya adalah perpustakaan perguruan tinggi dan 6.552 perpustakaan khusus.
Sementara itu, perpustakaan perguruan tinggi yang sudah terakreditasi berjumlah 558 dan perpustakaan khusus yang sudah terakreditasi sebanyak 179.