Menakar Tingkat Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Survei di Pemilu 2024

| 08 Mar 2024 20:32
Menakar Tingkat Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Survei di Pemilu 2024
Ketua Umum Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI), Sunarto Ciptoharjono, Jumat (8/3/2024). (Dok. Istimewa)

ERA.id - Pemilihan Umum legislatif dan Pilpres sudah berlangsung aman. Aneka lembaga survei sudah mengumumkan Pasangan Prabowo–Gibran sebagai pemenang Pilpres. Lebih dari 17 pemimpin negara telah memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto sebagai pemenang pilpres, meskipun hasil resmi belum diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum.

Fenomena ini menunjukkan bahwa Lembaga survei semakin dipercaya sebagai rujukan oleh publik. Sejalan dengan itu, Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI), asosiasi tertua yang membawahi para pollster di Indonesia, telah melakukan survei lapangan.

AROPI di bawah kepemimpinan Denny JA saat itu adalah asosiasi yang pernah membatalkan pelarangan publikasi quick count di hari pencoblosan, melalui judicial review pada tahun 2009.

Dari hasil survei tersebut terungkap 75,4 persen responden Sangat percaya/Cukup percaya terhadap Lembaga survei. Sebanyak 22,5 persen menyatakan Kurang percaya/Tidak percaya sama sekali terhadap Lembaga survei. Sebanyak 2,1 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

"Apabila dibandingkan dengan survei yang sama yang dilakukan pada musim pemilihan umum tahun 2019, tingkat kepercayaan terhadap Lembaga survei naik sebesar 7,6 persen. Pada bulan Maret 2019, AROPI melakukan penelitian lapangan dengan pertanyaan yang kurang lebih sama. Hasilnya responden sangat percaya/cukup percaya terhadap Lembaga survei sebesar 67,8 persen. Sedangkan yang menyatakan Kurang percaya/Tidak percaya sama sekali sebesar 29,0 persen. Selebihnya tidak tahu atau tidak menjawab," jelas Ketua Umum Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI), Sunarto Ciptoharjono, Jumat (8/3/2024).

Sunarto mengungkapkan dari hasil analisis breakdown ke aneka segmen didapatkan hasil yang menarik. Pemilih Prabowo-Gibran adalah pemilih yang lebih percaya terhadap Lembaga survei sebesar 87 persen, disusul pemilih Ganjar-Mahfud sebesar 69,3 persen dan pemilih Anies-Muhaimin sebesar 59 persen.

Apabila dilihat dari segmen pemilih partai, mayoritas pemilih percaya terhadap Lembaga survei. Tingkat kepercayaan tertinggi diperoleh dari pemilih Partai Demokrat sebesar 92,9 persen, disusul pemilih Partai Gerindra sebesar 90,2 persen, pemilih PKB sebesar 78,9 persen dan pemilih PAN sebesar 77,8 persen.

Dari segmen tingkat pendapatan diperoleh fakta yang menarik, yakni untuk tingkat pendapatan di bawah 2 juta/bulan sangat percaya/cukup percaya terhadap Lembaga survei sebesar 80,7 persen. Justru untuk tingkat pendapatan 4 juta/bulan ke atas, tingkat kepercayaannya sebesar 74,4 persen. Sedangkan pendapatan menengah sebesar 2-4 juta perbulan, tingkat kepercayaannya sebesar 71,6 persen.

"Sejalan dengan itu, segmen tingkat pendidikan juga diperoleh fakta yang serupa. Untuk segmen tingkat pendidikan SD ke bawah, tingkat kepercayan terhadap Lembaga survei justru tertinggi, yakni 80,4 persen, disusul tingkat pendidikan SMA sebesar 78,4 persen, tingkat pendidikan SMP sebesar 77,9 persen dan tamatan D3 ke atas sebesar 60,3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat, maka semakin kritis pula terhadap Lembaga survei," katanya.

Dari segmen usia, pada tingkatan umur di bawah 30 tahun menunjukkan tingkat kepercayaan yang paling tinggi terhadap Lembaga survei yakni sebesar 81,5 persen, disusul rentang umur di atas 50 tahun sebesar 75,2 persen. Sedangkan untuk umur 30-39 tahun tingkat kepercayaannya 73,8 persen. Sedangkat untuk usia 40-49 tahun tingkat kepercayaannya sebesar 72,9 persen.

Apabila dilihat dari kepemilikan akun sosial media didapatkan fakta bahwa pemegang akun Instagram adalah responden yang paling percaya terhadap Lembaga survei sebesar 76,5 persen, disusul pemilik akun Tiktok dengan tingkat kepercayaan75,2 persen dan pemilik akun Facebook dengan tingkat kepercayaan 74,5 persen.

"Survei ini juga menanyakan Lembaga survei mana yang paling banyak dikenal. Dari pertanyaan itu terungkap bahwa LSI Denny JA paling dikenal dengan 52,4 persen, disusul Indikator Politik sebesar 11,5 persen, Indobarometer 7,6 persen, Polltracking 6,1 v dan SMRC sebesar 4 persen," ucapnya.

Survei dilakukan pada tanggal 26 Januari-6 Februari 2024. Survei dengan metode Multistage Random Sampling dengan jumlah responden 1200 orang dan Margin of Error ini menanyakan secara khusus tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga survei.

Rekomendasi