ERA.id - Calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan menegaskan bahwa dirinya masih menunggu KPU mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilpres 2024 pada 20 Maret. Sehingga ia belum dapat memastikan nantinya bakal menjadi kubu oposisi atau tidak.
"Kalau ternyata hasilnya berubah gimana? Kalau ternyata ada putaran kedua gimana? kalau ternyata ada hasil yang berbeda gimana? Jadi kita tunggu sampai tanggal 20 (Maret 2024) baru kemudian nanti kita akan sampaikan," kata Anies di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Anies mengatakan, selalu ada pihak yang menang dan kalah pada proses pemilu. Ia menyebut, pemenang akan berada dalam pemerintahan. Sedangkan pihak yang kalah berada di luar pemerintah.
"Saya pegang prinsip itu saja. Prinsip itu yang dipegang. Bila menang berada di dalam pemerintahan, bila tidak menang, maka berada di luar pemerintahan," ujar dia.
Menurut Anies, kedua pihak memiliki peran yang penting. "Jangan sampai kita tidak tahan berada di posisi oposisi," katanya.
Meski demikian, dia menilai, hampir tidak ada kubu oposisi yang bertahan dalam pemerintahan saat ini. Sebab, adanya tekanan terhadap pihak tersebut.
"Karena mendapatkan tekanan yang luar biasa untuk jadi oposisi itu akhirnya enggak kuat, karena enggak kuat akhirnya ikut di pemerintah," ungkap Anies.
"Jadi sebenarnya oposisi itu dikasih ruang saja karena dia menjadi penyeimbang baik untuk semua. Tapi kalau oposisi ditekan-tekan itu enggak ada yang tahan tuh," sambungnya.
Padahal, menurut Anies, oposisi merupakan salah satu indikator yang menunjukkan berjalannyabsistem demokrasi. Disamping itu, dia menyebut, indikator lainnya adalah kebebasan berekspresi dan pemilu yang jujur, bebas, dan adil.