AHY Sebut Target Operasi Mafia Tanah Meningkat: Kerugian Sudah Capai Rp1,7 Triliun

| 16 Mar 2024 21:00
AHY Sebut Target Operasi Mafia Tanah Meningkat: Kerugian Sudah Capai Rp1,7 Triliun
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono saat rapat di Jawa Timur. (Era.id/Puan Ramadhan)

ERA.id - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan operasi target mafia tanah di tahun 2024 mengalami peningkatan.

AHY mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan Polda Jawa Timur dan punya 82 target tahun ini yang lebih banyak dari tahun sebelumnya.

"Tahun 2023 kami ada target operasi 60 kasus," kata AHY saat ungkap kasus mafia tanah di  di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Sabtu (16/3/2024).

Bahkan, dari jumlah kasus mafia tanah yang telah terungkap, lanjut AHY, Kementerian ATR/BPN memperkirakan kerugiannya mencapai Rp1,7 triliun dengan luas bidang tanah lebih kurang 4.500 hektar di Indonesia.

Dari angka tersebut, AHY menyatakan bahwa untuk operasi target mafia tanah di Jawa Timur lebih kurang ada 7 target operasi tahun ini. 

“Kita ingin komitmen memberantas mafia tanah. Kami menjalankan rapat koordinasi dan membentuk satgas mafia tanah. Kami juga punya strategi salah satunya pencegahan lebih baik dibandingkan tindakan kompreshif,” ungkapnya.

AHY juga memastikan bahwa pihaknya akan berkomitmen menjaga tidak ada orang dalam kementrian ikut bermain dalam mafia tanah. 

“Upaya paling penting mendorong kesadaran masyarakat agar tanahnya didaftarkan atau memiliki sertifikat. Hal ini untuk meminimilisir mafia tanah,” jelasnya

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto menuturkan, pada 2023, satgas mafia tanah mengungkapkan ada empat target khusus operasi dengan 15 tersangka. Mereka menyelamatkan aset tanah lebih kurang 11 ribu meter persegi. 

"Di tahun ini, ada 7 target operasi pertanahan oleh Satgas Jatim. Ada 2 kasus sudah P21. Keduanya itu dari Kabupaten Banyuwangi dan Pamekasan," terangnya.  

Rekomendasi