ERA.id - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku, sama sekali belum meminta jatah apalagi membahas posisi menteri yang diinginkan partainya di pemerintahakan mendatang kepada Prabowo Subianto maupun Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu merespons ucapanya yang menyebut Partai Golkar seharusnya mendapat jatah menteri banyak karena paling bersaja memenangkan Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kita belum minta (jatah menteri ke Prabowo)," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Dia mengaku, soal komposisi kabinet dan susunan menteri di pemerintahan mendatang masih dalam tahap pembicaraan.
Lagipula, pihaknya juga masih menunggu pengumuman resmi hasil rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
"Itu masih dalam pembahasan. Kita tunggu pengumuman KPU besok," kata Airlangga.
Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar terang-terangan meminta jatah lima kursi menteri di pemerintahan mendatang kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim, partainya berjasa paling besar memenangkan pasangan calon nomor urut dua itu di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan saat menggelar syukuran keberhasilan Partai Golkar di Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (15/3).
"Saya sampaikan ke Pak Prabowo soal kontribusi Golkar karena kita menang di 15 provinsi. Itu berarti kita kontribusi 25 persen dari kemenangan 58 persen," kata Airlangga dikutip dari Antara.
"Jadi, kalau 25 persen, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kita sebut lima (posisi menteri) itu minimal, tetapi kalau dihitung proporsi 25 persen, room (ruang) masih banyak," tambahnya.