Beredar Video Kereta Whoosh Bocor, Sekjen PDIP Singgung Utang Negara hingga 70 Tahun

| 13 Apr 2024 07:01
Beredar Video Kereta Whoosh Bocor, Sekjen PDIP Singgung Utang Negara hingga 70 Tahun
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Era.id)

ERA.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto turut menyoroti viralnya video di media sosial mengenai Kereta Cepat Whoosh yang diduga atapnya bocor pada Jumat (12/4/2024). Ia menyindir soal utang negara hingga 70 tahun untuk proyek kereta tersebut, tetapi sudah menimbulkan masalah.

Mulanya, Hasto menyinggung permasalahan ekonomi di Indonesia, khususnya pada periode terakhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya terkait utang luar negeri dan penggunaannya.

“Bagaimana dengan utang luar negeri kita, bagaimana dengan tadi ada berita kereta api cepat dengan biaya yang begitu besar, utangnya 70 tahun baru lunas belum-belum sudah bocor airnya masuk,” kata Hasto kepada wartawan di rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024) malam.

Selain itu, Hasto juga menyinggung soal melemahnya nilai tukar rupiah. Menurut dia, Presiden Jokowi sebagai kepala negara seharusnya memberi perhatian lebih terhadap sektor ekonomi. Apalagi, jelas dia, mestinya urusan rakyat didahulukan dan menjadi prioritas, dibandingkan berlomba mencari kekuasaan. 

“Itukan yang harusnya kita persoalkan untuk kita dapat selesaikan, untuk dapat kita mitigasi. Ketika rupiah melemah jangan sampai ini menciptakan krisis,” tegas dia.

“Jadi jangan kita tergiur pada sekedar kekuasaan lalu semua berlomba-berlomba tetapi merupakan tanggung jawab partai terhadap rakyat,” sambungnya.

Meski demikian, Hasto memastikan, PDIP bakal terus memantau berbagai persoalan yang dihadapi oleh rakyat, termasuk ekonomi. Ia menyebut, partainya tidak ingin masyakarat terkena dampak.

“PDI Perjuangan bergerak dengan mengedepankan tanggung jawab kepada rakyat ini. Jangan sampai perburuan kekuasaan lalu melupakan nasib rakyat yang saat ini menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok akibat beras naik, kelas menengah juga terjadi defisit keuangan mereka, tabungan sudah banyak dipakai. Nah, ini yang harus dicari solusinya,” jelas Hasto.

Sebelumnya, sebuah video yang menarasikan dugaan kebocoran Kereta Cepat Whoosh karena hujan deras pada Jumat (12/4) viral di media sosial X. Dalam rekaman tersebut tampak air masuk ke gerbong kereta saat berada di Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pun angkat suara mengenai hal tersebut. General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa membantah ada kebocoran pada salah satu kereta Whoosh.

"Kami sampaikan bahwa tidak ada kebocoran di Kereta Cepat Whoosh," kata Eva dalam keterangan tertulis resminya.

"Adapun air yang masuk ke dalam kereta seperti yang nampak dalam video yang beredar disebabkan karena tampias air hujan yang disertai angin kencang," imbuh dia menegaskan.

Eva menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat rangkaian kereta G 1234 sedang melayani proses naik penumpang di Stasiun Tegalluar. Saat itu cuaca di area peron dalam kondisi hujan deras disertai angin kencang.

Namun, jelas dia, disaat yang bersamaan tengah berlangsung proses keberangkatan yang membuat seluruh pintu kereta harus terbuka. Sehingga air hujan yang terbawa angin kencang mengarah ke dalam kereta melalui pintu kereta yang sedang terbuka.

"Adapun kondisi yang terdampak tampias air hujan terjadi pada kereta 1 dan kereta 6," ungkap Eva.

Meski demikian, Eva menyebut, petugas langsung melakukan pengeringan di seluruh area yang terkena tampias air hujan. Dalam kurun waktu 5 menit, kondisi kereta 1 dan 6 yang terdampak tampias air hujan sudah kembali kering seperti semula.

"KCIC memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang Whoosh dengan nomor perjalanan KA G 1234 relasi Tegalluar-Halim keberangkatan pukul 14.00 WIB," ujar Eva.

Rekomendasi