Prabowo-Gibran Ingin Bentuk Presidensial Club, Istana: Yang Penting Silaturahmi

| 03 May 2024 14:50
Prabowo-Gibran Ingin Bentuk Presidensial Club, Istana: Yang Penting Silaturahmi
Presiden Joko Widodo. (YouTube/Sekretariat Presiden)

ERA.id - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menilai, siapapun presiden yang menjabat sebaiknya memang terus menjalin silaturhami dengan presiden terdahulu.

Hal itu merespons rencana pasangan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membentuk "Presidential Club".

"Ada atau tidaknya Presidential Club, presiden dan semua mantan presiden sangat penting untuk bersilaturahmi," kata Ari kepada wartawan, Jumat (3/5/2024).

Menurutnya, selama ini Presiden Joko Widodo terus menjaga silaturahmi dengan presiden maupun wakil presiden terdahulu, dan juga tokoh-tokoh bangsa lainnya. 

"Yang pastinya (silaturahmi) akan bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara," kata Ari.

Sebelumnya, Juru Bicara Presiden terpilih, Dahnil Ahzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo dan Gibran ingin membentuk "Presidential Club", yang bertujuan menjaga silaturahmi antara presiden yang sedang menjabat dengan presiden-presiden terdahulu. 

Nantinya "Presidential Club" ini akan diisi oleh presiden terdahulu yang masih ada, termasuk Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ketujuh RI Joko Widodo.

"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Essensinya Pak Prabowo ingin para mantan Presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturhim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," kata Dahnil.

Menurutnya, Prabowo memiliki harapan besar untuk memberikan teladan bahwa semua pemimpin bisa tetap rukun dan kompak untuk memikirkan kepentingan rakyat, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik.

"Insyaallah, pada waktunya, Pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan, duduk bersama dengan Pak Jokowi, Pak SBY, dan Bu Megawati," ucap Dahnil.

Rekomendasi