Puan Menangis saat Bacakan Rekomendasi Rakernas PDIP, Megawati: Enggak Perlu Cengeng

| 26 May 2024 19:40
Puan Menangis saat Bacakan Rekomendasi Rakernas PDIP, Megawati: Enggak Perlu Cengeng
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meledak kadernya yang cengeng. (Dok. DPP PDIP)

ERA.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meledek Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menangis saat membacakan rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-V PDIP. Dia menyebut Puan memang cengeng.

Diketahui, Puan sempat terisak saat mengucapkan terima kasih atas dukungan kader dan masyarakat terhadap PDIP serta pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Tangisnya masih berlanjut ketika meminta maaf ada kader yang melanggar konstitusi.

"Tadi mbak Puan, saya sudah deg-degan saja Mbak Puan tuh lebih cengeng dari saya. Tadi saya lihat, 'wah, wah, lihat' gitu saja dalam batun," kata Megawati dalam pidatonya di Rakernas ke-V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).

Selain Puan, Megawati juga meledak sejumlah kadernya yang dinilainya cengeng. Salah satunya yaitu Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Dia juga menyinggung Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini. Presiden kelima RI itu mengatakan, Risma termasuk sosok yang cengeng.

"Terus ada menteri sosial yang cengeng, itu ibu tri Rismaharini. Ya kalau laporan nanti terus belum apa-apa sudah apa yah mewek tuh opo yah. Aku bilang udah deh ga usah mewek lah, berjuang terus," kata Megawati.

Dia pun berkelakar merasa heran kenapa banyak kadernya yang cengeng. Menurutnya tak perlu banyak menangis untuk melatih kesabaran revolusioner.

"Piye sih penggede-penggede partai iki, loh, lama-lama tambah cengeng,” katanya.

“Enggak perlu cengeng lah. Ya udah kesabaran revolusioner,” sambung Megawati.

Diberitakan sebelumnya, Puan mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat atas perbuatan kadernya yang tak menjunjung etika politik. Dia menyampaikannya saat membacakan 17 poin rekomendasi hasil Rakernas V PDIP yang dilaksanakan pada 24-26 Mei.

"Sehubungan dengan adanya prilaku kader partai yang tidak menjunjung tinggi etika politik, tlidak berdis|plin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstilusi dan demokrasi, Rakemas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Puan dengan suara tertahan.

Rekomendasi