Staf Hasto PDIP Ngaku Dibentak Penyidik, Dirdik KPK: Nanti Diuji Kan Ada CCTV

| 14 Jun 2024 08:29
Staf Hasto PDIP Ngaku Dibentak Penyidik, Dirdik KPK: Nanti Diuji Kan Ada CCTV
Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (Dirdik KPK), Asep Guntur. (Antara)

ERA.id - Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (Dirdik KPK), Asep Guntur mengatakan, setiap perbuatan anak buahnya bisa terpantau saat memeriksa saksi maupun tersangka. Sebab, Gedung KPK dilengkapi oleh kamera pengawas atau CCTV.

Hal ini Asep sampaikan saat menanggapi klaim Kusnadi, staf Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengaku sempat dibentak oleh penyidik di ruang pemeriksaan pada Senin (10/6).

"Ini kan ada CCTV-nya, nanti kan bisa dilihat di sana," kata Asep kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2024).

Asep menegaskan, pihaknya selalu memperhatikan kebutuhan para saksi maupun tersangka saat menjalani pemeriksaan, seperti diberi kesempatan untuk makan hingga beribadah. Bahkan, ia menyebut, ruang pemeriksaan juga dibuat senyaman mungkin agar pihak yang diperiksa tidak merasa terganggu.

"Semuanya untuk kenyamanan dan pada intinya adalah tentu salah satu hal yang kami sangat junjung dalam proses penyidikan untuk penegakan hukum di KPK adalah kita menjunjung hak asasi manusia," tegas Asep.

Oleh sebab itu, Asep berpesan kepada para saksi, termasuk Kusnadi agar tidak perlu ragu memberikan keterangan di hadapan tim penyidik.

"Jadi, jangan, tidak perlu ragu-ragulah," ujar dia.

Sebelumnya, Kusnadi mengaku menjalani pemeriksaan secara paksa selama tiga jam oleh dua penyidik KPK pada Senin (10/6). Bahkan, dia sempat dibentak penyidik selama interogasi itu.

Kus, sapaan akrabnya, merasa takut selama diperiksa. Sebab, ia tidak didampingi pengacara.

Hal ini Kus sampaikan usai membuat aduan terhadap tindakan kesewenang-wenangan penyidik KPK, Kompol Rossa Purbo Bekti ke Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).

"Dibentaknya, 'udah kamu diem saja'. Cuma, kan, saya orang biasa, saya takut," kata Kus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/6).

Kus mengaku tidak tahu alasan penyidik KPK secara tiba-tiba memeriksanya. "Katanya buat pembuktian, enggak tahu saya, enggak tahu itu pembuktian apa saya enggak tahu," ujar dia.

Sebagai staf, Kus ikut mengantar Hasto saat menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus suap buronan Harun Masiku di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (10/6). Usai Hasto masuk ke ruang pemeriksaan, Kus dan rombongan menunggu di lantai bawah.

Naun, seseorang menggunakan topi dan masker yang belakangan diketahui sebagai Kompol Rossa, mendekat ke Kus dengan alasan dipanggil Hasto. Dia kemudian ikut naik ke lantai ruang pemeriksaan Hasto. 

Setibanya di sana, ternyata dia bukannya bertemu Hasto. Sebaliknya, ia justru digeledah dan dipakaa untuk pemeriksaan badan. Barang-barang yang ia bawa juga disita.

Beberapa barang pribadinya, seperti buku tabungan turut disita oleh Kompol Rossa.

"Ada, ATM sama buku tabungan yang isinya juga enggak seberapa, enggak ada Rp1 juta," ungkap Kus.

Rekomendasi