Tim Editor
ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai, sosok Basuki Tjahja Purnama alias Ahok berpotensi mengalahkan Anies Baswedan, apabila dimajukan sebagai bakal calon gubernur pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Menurutnya, mantan gubernur DKI periode 2012-2017 itu masih memiliki daya tarik.
Hal itu merespons elektabilitas Ahok yang berada di posisi kedua setelah Anies berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas.
"Daya tariknya luar biasa. Maka, Ahok menurut saya, karena tingkat elektabilitasnya sangat mengejutkan, itu potensial bisa mengalahkan Anies," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Dia mengatakan, tingginya elektabilitas Ahok cukup memberi efek kejut. Sebab, sejauh ini belum ada keputusan apalagi deklarasi akan mengusung Ahok di Pilgub Jakarta.
Berbeda dengan Anies yang sudah terang-terangan menyatakan ingin maju dan mendapat dukungan dari sejumlah partai politik untuk dicalonkan sebagai gubernur Jakarta.
"Wajar saja baru declare maka pemberitaan dan publik penerimaannya tinggi itu wajar. Justru yang menjadi kejutan yang tidak pernah declare seperti Ahok, tiba-tiba juga tinggi, namapkanya itu harapan besar kalau Ahok tiba-tiba membuntuti," kata Said.
Disinggung soal peluang DPP PDIP mengusung Ahok di Pilgub Jakarta 2024, Said mengaku nama Ahok memang dipertimbangkan. Namun memang partainya belum mengeluarkan keputusan.
Namun menurutnya, jika PDIP akhirnya mengusung Ahok, maka pertaruangan Pilgub Jakarta 2024 diprediksi akan sengit.
"Kalau dipertimbangkan, pasti dipertimbangkan. Apalagi Ahok ketua DPP bidang perekonomian, dan hemat saya kepemimpinan Ahok selama di DKI teruji berhasil," kata Said.
"Nah, kalau Ahok bisa maju dan katakanlah DPP PDI Perjuangan memunculkan Ahok, maka pertarungannya kembali akan sengit," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas mengenai bakal calon gubernur Jakarta, elektabilitas Anies mencapai 29,8 persen. Di posisi kedua diisi oleh kader PDI Perjuangan, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dengan elektabilitas 20 persen.
Sedangkan Ridwan Kamil meskipun berada di posisi ketiga, namun elektabilitasnya hanya 8,5 persen. Dibandingkan Anies dan Ahok, elektoral mantan gubernur Jawa Barat itu jauh tertinggal.
