ERA.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyudahi konflik yang terjadi. Dia mengingatkan agar kembali ke jalurnya masing-masing.
"Kita harapkan, sudahlah jangan sampai terjadi lagi lagi. Masing-masing berada di jalurnya, fokus pada masing-masing tugasnya, sehingga tak terjadi konflik," kata Ma'ruf Amin dalam keterangan video, Kamis (1/8/2024).
Dia mengingatkan bahwa PKB dan PBNU memiliki tugas yang berbeda. Yaitu, PBNU bertugas pada pembangunan umat dan warga NU, sementara PKB menjadi wadah politik bagi warga NU.
Mantan Rais Aam PBNU itu pun merasa heran, mengapa PKB dan PBNU justru saling intervensi.
"Jadi kalau terjadi konslet itu memang agak aneh juga kan, karena memang tugasnya beda," kata Ma'ruf.
"PBNU tetap pada pembangunan keumatan, nah PKB pada politik. Sebetulnya memang tidak harus (berkonflik), kan tidak sambung, ini tugasnya ini, ini tugasnya ini," imbuhnya.
Dia lantas mengenang dirinya sempat menjadi Tim 5 pembentukan PKB dan menjadi ketua dewan syuro pertama.
Menurutnya, hubungan antara PKB dan PBNU memiliki tiga aspek yaitu aspiratif, kultural, dan historis.
"Jadi sebenarnya ya hubungan PBNU dan PKB itu tidak ada hubungan struktural. Jadi PKB diharapkan bawa aspirasi warga NU di dalam berpolitik. Jadi tidak saling mengintervensi," ucapnya.
Hubungan PKB dan PBNU memanas setelah Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Yusuf ingin membentuk tim 5 atau semacam panitia khusus (pansus). Tujuannya mengembalikan PKB ke NU.
Pembentukan pansus itu tak lama setelah DPR menggulirkan Pansus Angket Pengawasan Haji.