ERA.id - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengatakan, pihaknya telah mempertimbangkan sepenuh hati terkait kunjungan penasihat Presiden Palestina sekaligus Menteri Kehakiman Palestina, Mahmoud Al Habbas ke Indonesia. Menurut dia, kunjungan ini sangat penting dilakukan.
"Kunjungan ini sangat penting, dan alasannya datang ke sini karena ia percaya Indonesia bisa memainkan peran lebih untuk kemerdekaan Palestina. Ini telah menjadi isu utama," kata Zuhair dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).
Zuhair mengungkapkan, Mahmoud Al Habbas telah mendiskusikan kedatangannya ini secara virtual. Ia bakal menemui tokoh-tokoh dan sejumlah pimpinan Indonesia untuk menjalin kerja sama.
Selain itu, Zuhair menyebut, dalam kunjungan tersebut, Mahmoud Al Habbas juga bakal menyampaikan pesan khusus terkait persoalan yang sedang dihadapi oleh Palestina.
"Beliau akan memberikan pesan khusus, yang tidak hanya soal apa yang telah diberitakan media di mana-mana. Karena dia sebagai (sumber) informasi, tidak ada yang bisa memberikan secara jelas," ungkap Zuhair.
"Media bisa memberikan informasi dari berbagai sumber tentang ini itu, tetapi dia akan menyampaikan tentang isu serius yang dihadapi Palestina saat ini, apa yang ada di belakangnya, apa yang sedang terjadi, apa yang seharusnya kita lakukan bersama, apa yang akan kita lakukan bersama sebagai umat Muslim. Ini adalah hal-hal penting yang akan disampaikannya," sambungnya.
Zuhair menambahkan, Mahmoud Al Habbas juga akan menemui media massa dan melakukan sesi tanya jawab tentang genosida yang terjadi di Gaza dan Tepi Barat.
Zuhair pun menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang telah mendukung kunjungan ini. Dia juga berterima kasih terhadap Presiden Joko Widodo, Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto hingga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang selalu membersamai Palestina.
"Terima kasih Kiai Yahya Staquf, terima kasih Indonesia, terima kasih Joko Widodo, kami sangat menghargai kebijakannya, dengan saudari kami yang sangat baik Retno Marsudi. Kebijakan Indonesia ... saya tidak ingin berbicara tentang Indonesia, tapi saya dengar dari semua orang, bahkan, presiden terpilih anda, Prabowo, dia bersama Palestina dan dia tidak akan meninggalkan Palestina. Terima kasih," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, Mahmoud Al Habbash akan tiba di Tanah Air pada Rabu (7/8).
"Jadi Syekh Mahmoud Al Habbash akan datang ke Jakarta pada 7 Agustus dan itu akan tiba Rabu ini, dan kami mengatur program selama tiga hari, dari 8-10 Agustus dan dia akan pulang pada Ahad, 11 Agustus-nya," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (5/8).
"Program ini mengundang pejabat tinggi Palestina untuk datang ke Indonesia dan bicara ke publik Indonesia dan lingkaran pengambil keputusan yang relevan dengan isu negara Palestina," sambungnya.
Gus Yahya menjelaskan, program itu tercetus setelah dirinya berdiskusi dengan dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun usai Kongres Nasional NU pada 27 Desember 2021 silam. Keduanya kemudian melakukan komunikasi pribadi secara intens mengenai tindakan apa yang bisa dilakukan untuk menolong warga dan negara Palestina.
"Dan tahun lalu, atau mungkin lebih dari satu tahun, Dubes Zuhair memperkenalkan saya ke pejabat tinggi negara Palestina, yakni Mahmoud Al Habbash," ungkap Gus Yahya.
"Saya secara pribadi berhubungan dengan dia juga sampai setahun dan kemudian kita berdua sepakat membuat program ini di Indonesia," imbuh dia menjelaskan.
Rencananya, selama di Indonesia, Mahmoud Al Habbash bakal bertemu dengan Pimpinan MPR, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla hingga para ulama NU.