Soal Jusuf Hamka Mundur, Golkar: Itu Hak Beliau

| 12 Aug 2024 08:45
Soal Jusuf Hamka Mundur, Golkar: Itu Hak Beliau
Ketua DPP Golkar Golkar Ace Hasan Syadzily merespons kabar Jusuf Hamka mundur dari Golkar. (Era.id/Flori Sidebang)

ERA.id - Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily merespons kabar mundurnya Jusuf Hamka atau Babah Alun dari kepengurusan partai dan pencalonan kepala daerah pada Pilkada 2024. Menurut dia, keputusan itu merupakan hak kader partai.

"Kan itu haknya beliau. Kan belum ditetapkan secara resmi Pak Jusuf Hamka sebagai calon wakil gubernur, baik di Jabar maupun di Jakarta," kata Ace kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (11/8/2024) malam.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia. Ia menilai, keputusan Jusuf Hamka merupakan hak pribadi, seperti Airlangga Hartarto yang juga memutuskan mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.

"Ya itu hak pribadi masing -masing juga sama dengan Pak Airlangga kan kita juga enggak bisa melarang atau kemudian menanya-nanyakan Pak Airlangga kenapa mundur segala macamnya. Jadi Pak Jusuf Hamka kalau mau mundur, ya itu hak pribadi masing-masing," ujar Doli.

Menurut Doli, keputusan Jusuf Hamka maupun Airlangga tidak bakal memengaruhi kader lainnya.

"Dan ya saya yakin, partai atau kader partai lain, saya kira insyaallah tidak akan terpengaruh ya. Apalagi yang sekarang sedang menjabat posisi atau memimpin partai ini, baik di DPP, DPD provinsi, kabupaten, kota. Mudah-mudahan ini tetap terjaga semua kondusivitas dalam menjalankan roda organisasi," jelas Doli.

Sebelumnya diberitakan, Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka atau Babah Alun memutuskan mundur dari kepengurusan partai. Keputusannya ini juga sekaligus berdampak pada pencalonan dirinya dalam Pilkada Serentak 2024.

"Saya mundur dari pencalonan dan saya mundur dari pengurus DPP Golkar," kata Babah Alun kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/8/2024).

Pengusaha ini mengatakan, ia belum menyampaikan keputusannya ini kepada pihak partai. Namun, hal itu bakal dia sampaikan pada Senin (12/8).

"Rencananya besok hari Senin saya masukan surat. Saya akan ketemu pak sekjen saya akan sampaikan surat-surat. Jadi pencalonan saya, baik di Jakarta pun saya kembalikan, baik di Jabar saya kembalikan," jelas Babah Alun.

Babah Alun menjelaskan, keputusannya ini memang berbarengan dengan mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Tetapi ia menyebut, keinginannya untuk mundur sudah muncul sejak Juli lalu.

"Momentumnya saya pas bersamaan. Tapi kalau mundurnya niatnya udah mulai dari bulan Juli kemarin. Tapi pas momentumnya aja," ujar dia.

Ia mengungkapkan, sang istri yang menganjurkan dirinya untuk mundur dari dunia politik dan kembali menjadi pekerja sosial. Apalagi, menurut dia, urusan politik tidak cocok dengan dirinya.

Babah Alun juga memastikan, ia tidak akan bergabung dengan partai politik manapun setelah mundur dari Golkar.

"Dan juga kami sebentar lagi punya cucu, bulan September ini, jadi kemudian kami tidak bisa keluar negeri nanti kalau jadi pejabat publik. Jadi saya akan kembali ke khitoh, khitohnya adalah pekerja sosial. Saya tidak akan berafiliasi dan saya tidak pindah partai politik, dan tidak akan masuk ke politik lagi, berafiliasi ke partai politik apapun," tegas Babah Alun.

"Alasannya saya kira terlalu keras, dan terlalu kasar politik itu buat saya. Dan tidak pantas dengan apa anatomi karakter saya, tidak pantas," sambungnya menjelaskan.

Rekomendasi