Dukung Bahlil Jadi Ketum Golkar Gantikan Airlangga, Idrus Marham: Dia Bukan Perwakilan Jokowi

| 13 Aug 2024 13:35
Dukung Bahlil Jadi Ketum Golkar Gantikan Airlangga, Idrus Marham: Dia Bukan Perwakilan Jokowi
Idrus Marham. (Era.id/Gabriella Thesa)

ERA.id - Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham mendukung Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menjadi ketua umum Partai Golkar. Diketahui, pada Sabtu (10/8), Airlangga Hartarto memutuskan mengundurkan diri dari kursi ketua umum partai berlambang pohon beringin.

"Ya saya dukung Bahlil. Karena saya tahu itu adik saya, dan saya tahu dia," kata Idrus di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Meski begitu, dia membantah bahwa Bahlil merupakan perwakilan dari Presiden Joko Widodo untuk mengatur Partai Golkar. Menurutnya, urusan antara Bahlil dan Jokowi hanya sebatas presiden dan menteri saja.

Hal ini merespons kabar pertemuan Bahlil dengan Jokowi pada Jumat (9/8), atau sehari sebelum Airlangga menyatakan mengundurkan diri.

"Oh enggak. Kalau ketemu empat mata, ya tetapi sebagai presiden sebagai menteri kan enggak ada masalah," kata Idrus.

Dia juga membantah jika Bahlil terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar, hal itu bukan bentuk cawe-cawe Istana terhadap partainya.

"Saya punya keyakinan tidak dan tidak ada alasan untuk itu," tegasnya.

Menurutnya, Bahlil memiliki kompetensi untuk menjadi ketua umum Partai Golkar, bahkan dia mengklaim banyak aspirasi kader yang mendorong Bahlil.

"Selama ini sudah dilihat kiprahnya Bahlil. Kedua, kekaderannya jelas. Ketiga, prestasinya jelas, komunikasinya jelas," kata Idrus.

"Kemudian dengan posisi yang ada itu bisa jadi perekat. Bangsa ini perlu pemimpin yang perekat," imbuhnya.

Diketahui, Airlangga Hartarto secara mendadak menyampaikan mengundurkan diri dari posisi ketua umum Partai Golkar. Alasannya karena urusan pribadi.

Menyikapi dinamika tersebut, DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno untuk menentukan Plt ketua umum dan jadwal rapimnas dan munas.

Rekomendasi