Bahlil Umumkan Beberapa Pengurus DPP Partai Golkar 2024-2029, Sekjen hingga Ketua Dewan Pembina

| 22 Aug 2024 14:35
Bahlil Umumkan Beberapa Pengurus DPP Partai Golkar 2024-2029, Sekjen hingga Ketua Dewan Pembina
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia Umumkan pengurus baru DPP Golkar. (Era.id/Flori Sidebang)

ERA.id - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengumumkan beberapa pengurus DPP Golkar yang baru untuk masa bakti 2024-2029. Ia menyebut, kepengurusan ini bersifat terbatas sebagai syarat untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan.

"Ini adalah pengurus yang sangat terbatas dulu, yang lainnya kami akan melengkapi, baik ketua-ketua dewan kehormatan, dewan etik dan dewan-dewan lainnya itu terakhir. Karena ini syarat dari apa yang diperintahkan oleh undang-undang," kata Bahlil dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (22/8/2024).

Bahlil menyebut, posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) diisi oleh M Sarmuji. Kemudian, Bendahara Umum (Bendum), yakni Sari Yulianti.

"(Sari) Ini Ketua OC (saat Rapimnas dan Munas XI Golkar) kemarin. Yang kemarin di sambutan saya ada terselip namanya. Saya bilang bahwa ini berarti harus jadi pengurus," ujar Bahlil.

Kemudian, ada beberapa Wakil Ketua Umum Golkar yang sudah ditetapkan. Rinciannya, yaitu Ace Hasan Syadzily, Melkiades Lakalena, dan Wihaji.

Selanjutnya, jabatan Wasekjen diisi Puteri Komaruddin, serta Wakil Bendahara Dyah Roro Esti. Sementara itu, Agus Gumilang Kartasasmita yang sebelumnya menjabat Plt Ketua Umum Golkar, kini ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pembina DPP Golkar 2024-2029.

"Jadi itu aja dulu yang perlu saya umumkan. Selebihnya akan diselesaikan dalam kurun waktu yang sesingkat-singkatnya. Karena ini kita harus menyelesaikan beberapa agenda-agenda organisasi dan dari pengurus yang diajukan sudah memenuhi syarat kuota 30 persen perempuan," jelas Bahlil.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang baru.

Dia merupakan calon tunggal yang terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar menggantikan Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri.

Selain Bahlil, politisi Partai Golkar Ridwan Hisjam juga mendaftar sebagai bakal calon (bacalon) Ketua Umum (Ketum) Golkar. Namun, Hisjam tak lolos verifikasi karena tidak memenuhi dua persyaratan. Sedangkan Bahlil dinyatakan lolos verifikasi dan menjadi calon ketua umum tunggal.

Rekomendasi