Bantah Terima Uang Kasus Korupsi DJKA, Anggota DPR Sadarestuwati: Nauzubillah, Enggaklah

| 23 Aug 2024 20:29
Bantah Terima Uang Kasus Korupsi DJKA, Anggota DPR Sadarestuwati: Nauzubillah, Enggaklah
Anggota DPR Sadarestuwati (Era.id/Flori Anastasia)

ERA.id - Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati telah selesai diperiksa tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan rasuah di Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun, dia irit bicara soal pemeriksaannya itu.

Adapun Sadarestuwati diperiksa sebagai saksi terkait kasus korupsi di DJKA Wilayah Surabaya, dengan tersangka DRS, dkk. Dia mengaku bahwa penyidik mencecar dirinya sebanyak 10 pertanyaan.

"Berapa tadi ya, 10 (pertanyaan)," kata Sadarestuwati kepada wartawan usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2024).

Meski demikian, politisi PDI Perjuangan (PDIP) ini enggan memerinci pertanyaan tersebut soal apa. "Nanti tanya ke penyidik ya," ujar dia singkat.

Saat ditanya perihal adanya aliran dana dalam kasus korupsi ini, Sadarestuwati membantah.

"Naudzubillah, enggak lah. Enggak ada. Enggak ditanyain (penyidik) itu," tegas dia.

Sebagai informasi, pengusutan kasus ini berawal ketika KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan korupsi di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kemenhub. Penindakan ini dilakukan pada 11 April 2023.

Dari operasi senyap tersebut komisi antirasuah kemudian menetapkan 10 tersangka. Empat pihak diduga sebagai penyuap Direktur PT Istana Putra Agung (IPA) Dion Renato Sugiarto (DRS); Direktur PT Dwifarita Fajarkharisma, Muchamad Hikmat (MUH); Direktur PT KA Manajemen Properti sampai Februari 2023 Yoseph Ibrahim (YOS); serta VP PT KA Manajemen Properti Parjono (PAR).

Sementara yang diduga sebagai penerima adalah Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi (HNO); Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Tengah Putu Sumarjaya; Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BTP Jawa Tengah Bernard Hasibuan (BEN); PPK BPKA Sulawesi Selatan Achmad Affandi (AFF); PPK Perawatan Prasarana Perkeretaapian Fadliansyah (FAD); dan PPK BTP Jawa Barat Syntho Pirjani Hutabarat (SYN).

Kemudian, KPK kembali mengumumkan dua tersangka baru dalam kasus ini pada 22 Januari 2024. Mereka adalah Yofi Okatrisza (YO) selaku ASN di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Medi Yanto Sipahutar (MYS).

Rekomendasi