Diisukan Jadi Menlu, Sugiono Dampingi Prabowo Lawatan ke Vietnam

| 15 Sep 2024 22:30
Diisukan Jadi Menlu, Sugiono Dampingi Prabowo Lawatan ke Vietnam
Menhan Prabowo Subianto didampingi Sugiono bertemu Ketua Majelis Nasional Vietnam Tran Thanh Man. (Istimewa)

ERA.id - Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto melakukan lawatan luar negeri ke Vietnam. Dia menemui sejumlah petinggi Vietnam.

Di hari pertama kunjungannya pada Jumat (13/9), Prabowo langsung menemui Presiden Vietnam H.E. Tô Lâm. Dalam kesempatan itu, dia memperkenalkan diri sebagai Presiden terpilih 2024-2029 dan mengundang Presiden Vietnam H.E. Tô Lâm untuk datang ke Indonesia dalam acara pelantikan pada 20 Oktober 2024.

“Yang Mulia, sebenarnya saya datang ke sini untuk memperkenalkan diri kepada Anda, untuk melaporkan kepada Anda bahwa saya akan dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia berikutnya. Saya datang untuk melaporkan kepada Anda, dan jika Anda memiliki waktu, Anda bisa datang ke pelantikan saya. Itu akan menjadi kehormatan besar bagi rakyat saya. Terima kasih banyak,” kata Prabowo melalui keterangannya.

Selanjutnya, Prabowo menemui Ketua Majelis Nasional Vietnam Tran Thanh Man. Keduanya membahas sejumlah isu strategis serta hubungan bilateral di antara Indonesia dan Vietnam.

Pertemuan yang sama juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama strategis yang telah terjalin di antara kedua negara, serta mendorong kolaborasi di sektor lainnya yang menjadi kepentingan bersama.

Menutup kunjungannya ke Vietnam, Prabowo menemui Perdana Menteri Vietnam H.E. Pham Minh Chinh pada Sabtu (14/9). Dia menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus bekerja sama dalam berbagai sektor dengan negara sahabat Vietnam yang sudah terjalin akrab dengan lama.

“Kami menyadari Vietnam sebagai teman dan mitra yang baik, serta mengagumi perjuangan (kemerdekaan) Vietnam yang menjadi inspirasi bagi semua orang di dunia ini," ujarnya.

Prabowo juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas kawasan dan terus terjalinnya hubungan antara Indonesia dan Vietnam yang semakin kokoh ke depannya.

Adapun, Prabowo juga meminta dukungan dari Vietnam untuk keberhasilan kepemimpinan bersama Indonesia dan Amerika Serikat di ADMM-Plus EWG tentang Kedokteran Militer.

“Indonesia juga mengharapkan dukungan berkelanjutan dari Vietnam untuk keberhasilan kepemimpinan bersama Indonesia dan Amerika Serikat dalam ADMM-Plus EWG tentang Kedokteran Militer pada siklus 2024-2027,” ucap ketua umum Partai Gerindra itu.

Dalam lawatannya ke Vietnam, Prabowo didampingi sejumlah tokoh. Diantaranya Duta Besar RI untuk Vietnam H.E. Denny Abdi; anggota Komisi I DPR RI Sugiono; dan Athan RI di Vietnam Kolonel Laut (P) Dian Tri Hutanto.

Adapun Sugiono adalah wakil ketua umum Partai Gerindra. Alumnus SMA Taruna Nusantara itu belakangan diisukan bakal ditunjuk sebagai menteri luar negeri.

Sebelumnya, mengaku tak tahu apakah dirinya akan menjadi menteri luar negeri (menlu) di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia bilang tak pernah terlibat dalam pembahasan pembentukan kabinet.

"Saya tidak terlibat dalam pembahasan apakah saya masuk atau tidak," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).

Dia menambahkan, urusan siapa yang ditunjuk menjadi menteri nantinya merupakan hak prerogatif Prabowo selaku presiden terpilih.

"Itu nanti haknya presiden menentukan siapa," kata Sugiono.

Isu Sugiono diproyeksikan sebagai menlu di kabinet Prabowo-Gibran mencuat setelah Wakil Ketua Dewan Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan, bahwa ada tiga menteri Prabowo yang merupakan alumni SMA Taruna Nusantara.

Diketahui, Sugiono merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara.

Menanggapi hal tersebut, dia menegaskan tidak ada eksklusifitas terhadap suatu lulusan tertentu. Menurutnya, Hashim menyampaikan hal tersebut karena sedang berbicara di forum yang juga dihadiri kepala sekolah SMA Taruna Nusantara.

"Saya kita kalau konteks itu, itu kan karena waktu itu beliau berbicara dihadapan forum yang kebetulan ada kepala SMA Taruna Nusantara, saya kira kalau waktu itu ada kepala sekolah lainnya juga akan disinggung, tidak ada eksklusifitas lah," ucap Sugiono.

Rekomendasi