ERA.id - Wakil Ketua (Pimpinan) Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta mengajak masyarakat terus melakukan perluasan gerakan boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) terhadap produk, perusahaan, dan lembaga yang terafiliasi dengan Israel.
“Juga melakukan gerakan mengecam genosida yang dilakukan Israel, sehingga tidak ada lagi tempat bagi Israel di seluruh dunia,” ujar Sukamta di Jakarta, Senin (30/9/2024), dikutip dari Antara.
Selain boikot, Sukamta menyebut ada dua langkah lain yang dapat memberi tekanan kepada Israel. Pertama, persatuan negara-negara di kawasan Timur Tengah dalam memberikan dukungan kepada Palestina dan Lebanon.
“Sikap ini salah satunya diwujudkan dengan segera memutus hubungan diplomatik dengan Israel,” kata dia.
Selanjutnya, di lingkup organisasi dan lembaga internasional, secara khusus PBB dan DK PBB, perlu segera mengesahkan keanggotaan penuh Palestina, karena itu perluasan pengakuan negara-negara dunia atas kedaulatan Palestina perlu diintensifkan.
Mengutip otoritas resmi Lebanon, Sukamta menyebut bahwa serangan Israel ke Lebanon telah menewaskan 1.640 orang dan melukai 8.408 orang. Lebih dari 1 juta orang juga terpaksa mengungsi.
Sukamta mengatakan serangan Israel selama ini selalu menargetkan sipil, bangunan permukiman, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. Sebagaimana di Gaza, lanjut dia, Israel sudah menghancurkan lebih dari 80 persen bangunan yang menyebabkan jutaan warga Gaza tidak lagi memiliki tempat berlindung.
“Saat ini Israel melakukan hal yang sama ke wilayah Lebanon. Ini tindakan yang jelas-jelas melanggar hukum internasional,” kata Sukamta.
Sukamta menyesalkan Dewan Keamanan PBB hingga detik ini gagal menjalankan mandat untuk menciptakan perdamaian.
Menurut dia, hal tersebut tidak bisa lepas dari peran Amerika Serikat yang masih terus menyokong Israel dengan memberikan pembelaan secara politik, serta menggelontorkan bantuan ekonomi dan militer.
“Sebagai organ Internasional yang dianggap paling kuat, DK PBB seperti macan ompong di hadapan Israel. Tentu ini tidak bisa lepas dari peran Amerika Serikat,” ucapnya.