Giliran PDIP Beri Sinyal Pertemuan Megawati-Prabowo Setelah Pelantikan Presiden

| 20 Oct 2024 17:00
Giliran PDIP Beri Sinyal Pertemuan Megawati-Prabowo Setelah Pelantikan Presiden
Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto pada 2019 lalu. (Istimewa).

ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani merespons soal tertundanya pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, kedua tokoh tersebut direncanakan bertemu sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.

Menurut Puan, hubungan silaturhami tidak bisa dibatasi oleh waktu. Dia memastikan bahwa Megawati dan Prabowo akan bertemu.

"Insyaallah segara akan bertemu silaturahmi itu tidak bisa dibatasi sebelum pelantikan atau sesudah pelantikan," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Dia menambahkan, akan mencari waktu yang tepat untuk pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

"Tentu saja silaturahmi dan niat untuk bertemu sebagai anak bangsa dan tokoh bangsa akan selalu ada dan kita cari waktu yang tepat," ucap Ketua DPR RI itu.

Terpisah, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengungkapkan, Megawati sudah mengagendakan pertemuan dengan Prabowo setelah pelantikan presiden. Diketahui, presiden kelima RI itu berhalangan hadir karena sedang kurang sehat.

Dia mengatakan, hal itu disampaikan Megawati kepada dirinya untuk disampaikan kepada Prabowo, melalui Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

"Insyaallah setelah pelantikan presiden pada hari ini, bu Mega sudah mengagendakan silaturhami dan pertemuan antara beliau dengan Presiden Prabowo Subianto sebagai pertemuan dua tokoh bangsa yang saling bersahabat," kata Basarah.

Ketua Fraksi PDIP MPR RI itu mengatakan, pertemuan Megawati dan Prabowo nantinya tidak akan membahas hal-hal pragmatis seperti jatah kursi menteri. Melainkan pertemuan antar dua sahabat.

"Tentu tidak lagi berbicara hal-hal yang bersifat pragmatis, tentang kursi menteri, jabatan menteri, siapa menterinya dan lain-lain. Tapi pertemuan itu diyakini sebagai pertemuan sahabat, dua tokoh bangsa yang akan memikirkan nasib dalam masa depan bangsa Indonesia, ketika Pak Prabowo memimpin bangsa ini," kata Basarah.

Rekomendasi