Badan Gizi Ungkap Cara Kirim Makan Bergizi Gratis ke Daerah Terpencil: Divakum Bisa Tahan 1 Tahun

| 31 Oct 2024 21:00
Badan Gizi Ungkap Cara Kirim Makan Bergizi Gratis ke Daerah Terpencil: Divakum Bisa Tahan 1 Tahun
Badan Gizi Nasional saat rapat dengan Komisi IX DPR. (Era.id/Gabriella Thesa)

ERA.id - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkap cara pemerintah mengirim makanan untuk program makan bergizi gratis ke daerah terpencil. Makanan akan dikemas dengan metode vakum sehingga tahan lama.

Hal itu merupakan komitmen pemerintah agar program makan bergizi gratis menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

"Kami akan layani daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu setengah jam. Bahkan ada daerah-daerah, barangkali nanti yang harus dijangkau dalam satu hari," kata Dadan dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR, Kamis (31/10/2024).

Dia mengatakan, pengiriman makanan dengan metode vakum bisa tahan lama hingga satu tahun. Nantinya, makanan akan dikirim seminggu sekali dengan berbagai varian menu.

"Nanti akan kami pikirkan menggunakan makanan yang sekarang itu sudah berkembang dengan vakum yang bisa tahan selama satu tahun. Sehingga kami bisa kirim sekali pengiriman dalam waktu satu minggu atau satu bulan, dengan variasi menu," kata Dadan.

Sementara untuk sekolah maupun pesantren dengan jumlah siswa mencapai 2.000 orang, akan dibangun dapur di lokasi sekolah untuk menyiapkan makan bergizi gratis.

Opsi lainnya, pemerintah akan membangun dapur pusat atau central kitchen dalam satu wilayah.

"Membangun central kitchen. Yang kedua kami akan tempat kan Central Kitchen-nya di sekolah atau di pesantren jika student body-nya minimal 2.000," kata Dadan.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan memulai proyek percontohan di 100 titik di Indonesia. Namun, mayoritas tetap di Pulau Jawa karena mempertimbangkan jumlah populasi.

"Dalam waktu yang tidak lama kami sudah mendapatkan komitmen dari Dirjen Anggaran untuk melakukan alat project di 100 titik di seluruh Indonesia. Mulai dari Sabang sampai Merauke dengan mayoritas tetap di Pulau Jawa. Karena sekolah, anak sekolah mayoritas ada di Pulau Jawa," pungkasnya.

Rekomendasi