ERA.id - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengharapkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi penyuplai utama bahan baku program makan bergizi gratis. Program andalan pemerintah ini rencananya akan dimulai pada Januari 2025.
"Jadi Badan Usaha Milik Desa itu kita berharap menjadi pelaku utama untuk menyiapkan bahan baku makan siang bergizi," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Dia tak mau desa hanya menjadi penonton dari program pemerintah, melainkan juga harus ikut terlibat. Menurutnya, desa-desa di Indonesia memiliki sumber daya yang besar, hal itu nantinya bisa dikelola oleh BUMDes.
Yandri lantas mencontohan, tiap desa bisa menjadi penyuplai untuk kebutuhan beras, hingga sayur mayur dan bahan bumbu masakan.
"Mungkin di desa ini menyiapkan berasnya, mungkin desa yang lain menyiapkan cabainya, desa yang lain menyiapkan tomat, desa yang lain menyiapkan telurnya," kata Yandri.
"Karena perputaran ekonomi di makan siang bergizi sangat besar, dan itu peluang yang sangat bagus di desa, mereka punya lahan, punya potensi yang bisa ditingkatkan," sambungnya.
Dia mengatakan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait, untuk membahas pemanfaatan BUMDes dalam program makan bergizi gratis.
"Kami sudah bekerja sama dengan Menteri Pertanian, dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, dengan Kementerian Sosial, dengan Badan Pangan Nasional, semua kita lakukan kolaborasi," ujar Yandri.
Sebagai informasi, pemerintah akan memulai menjalankan program makan bergizi gratis pada awal Januari 2025.
Beberapa waktu lalu Presiden Prabowo Subianto mengumumkan, pemerintah menganggarkan Rp10 ribu per anak untuk makan bergizi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, pemerintah mempertimbangkan melibatkan ibu-ibu untuk mengelola program makan bergizi gratis. Menurutnya, di tangan kaum ibu, makan bergizi lebih terjaga kualitasnya dengan anggaran sebesar Rp10 ribu yang telah ditetapkan pemerintah.
Selain itu, pemerintah sedang mensimulasikan keterlibatan lingkungan sekolah dan masyarakat terkait program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu.
"Kemarin mulai didiskusikan ditingkat pemerintah bahwa bantuan makan bergizi ini didorong melibatkan lingkungan sekolah, melibatkan masyarakat, itu sedang disimulasikan," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/11).
"Kayanya juga pada akhirnya juga melibatkan sekolah. Sekolah tentu melibatkan orang tua, tentu melibatkan ibu-ibu. Karena kalau ibu-ibu terlibat, biasanya lebih detail ya, lebih terjaga," imbuhnya.