PDIP 'Tendang' Jokowi, Golkar Beri Sinyal Siap Menampung

| 05 Dec 2024 14:40
PDIP 'Tendang' Jokowi, Golkar Beri Sinyal Siap Menampung
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Sarmuji. (Dok. Partai Golkar).

ERA.id - Partai Golkar memberi sinyal siap menerima Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader partai berlambang pohon beringin. Hal ini merespons sikap PDI Perjuangan yang tak lagi menganggap Jokowi sebagai kader.

"Pak Jokowi setelah menimbang lalu merenung, kemudian menentukan pilihan ke Golkar misalkan, tentu Golkar akan menerima dengan tangan terbuka sebagaimana Golkar menerima orang lain juga," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Dia mengatakan, Golkar adalah partai terbuka. Terlebih Jokowi dinilai masih memiliki pengaruh yang cukup besar.

"Orang biasa saja kita terima secara terbuka apalagi seorang mantan presiden, seorang presiden periode lalu yang kami yakin pengaruhnya masih cukup besar di masyarakat," kata Sarmuji.

Meski begitu, Golkar belum membuka komunikasi dengan Jokowi. Tapi, hubungan antara Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dengan Jokowi cukup dekat.

Apabila sudah ada sinyal, Golkar siap mengkader Jokowi.

"Pasti kalau ada sinyal Pak Jokowi mau merapat ke Golkar, orang-orang dekat kita akan kasih tahu. Sementara ini belum ada (sinyal)," kata Sarmuji.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan keluarganya sudah bukan lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng.

Hal itu merespons soal status keanggotaan Jokowi di PDIP yang hingga kini belum jelas apakah sudah dipecat atau masih menjadi kader.

"Saya tegaskan kembali, Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi jadi bagian dari PDI Perjuangan," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (3/12).

"Karena cita-cita partai yang diperjuangkan sejak masa Bung Karno, sejak PNI, sejak kita membangun republik ini sudah tidak lagi sejalan dengan praktik-praktik politiknya," lanjutnya. 

Rekomendasi