Waduh, BPS Laporkan Garis Kemiskinan di Jakarta Naik pada September 2024

| 15 Jan 2025 18:26
Waduh, BPS Laporkan Garis Kemiskinan di Jakarta Naik pada September 2024
Warga mengangkut drum di kawasan permukiman semipermanen Muara Angke, Jakarta, Senin (1/7/2024). (ANTARA/Aprillio Akbar)

ERA.id - Garis kemiskinan penduduk di Jakarta naik sebesar 2,52 persen pada September 2024 dibandingkan Maret 2024, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta.

Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin mengatakan garis kemiskinan pada September 2024 mencapai Rp846.085 per kapita per bulan, sementara garis kemiskinan pada Maret 2024 Rp825.288 per kapita per bulan.

Garis kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan penduduk miskin. Sedangkan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Adapun penyumbang komposisi garis kemiskinan pada September 2024 berasal dari makanan (garis kemiskinan makanan/GKM), yakni Rp 590.704 per kapita per bulan.

"Antara makanan dan non-makanan, tentunya proporsi besarannya yang terbesar garis kemiskinan ini, 'share'-nya berasal dari makanan 69,82 persen (Rp590.704 per kapita per bulan)," ujar Hasanudin di Jakarta, Rabu (15/1/2025), dikutip dari Antara.

Sedangkan sumbangan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM) terhadap garis kemiskinan September 2024, yakni sebesar 30,18 persen atau Rp 255.381 per kapita per bulan.

Adapun komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan di Jakarta, yakni beras. Sumbangan beras terhadap garis kemiskinan makanan mencapai 23,85 persen, diikuti komoditas rokok kretek filter (11,75 persen) serta daging ayam ras dan telur ayam ras yang masing-masing sebesar 7,89 persen dan 7 persen.

Untuk penyumbang garis kemiskinan non-makanan yang paling besar, yakni perumahan sebesar 37,39 persen, listrik (14,71 persen), bensin (12,29 persen), pendidikan (7,11 persen), perlengkapan mandi (3,65 persen) serta angkutan (3,18 persen).

Hasanudin menambahkan rata-rata rumah tangga miskin di DKI Jakarta memiliki 5,01 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, rata-rata besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin adalah sebesar Rp4.238.886 per rumah tangga miskin per bulan.

Di sisi lain, BPS DKI juga mencatat persentase penduduk miskin pada September 2024 sebesar 4,14 persen atau menurun 0,16 persen poin terhadap Maret 2024 yang sebesar 4,3 persen.

Jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebesar 449,07 ribu orang, menurun 15,86 ribu orang terhadap Maret 2024 yang sebesar 464,93 ribu orang.

Rekomendasi