DPR Minta Pemerintah Hentikan Sistem Tempel Kartu di Tol, Buntut Kecelakaan Ciawi

| 06 Feb 2025 13:40
DPR Minta Pemerintah Hentikan Sistem Tempel Kartu di Tol, Buntut Kecelakaan Ciawi
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. (Dok. DPR RI).

ERA.id - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah mengkaji ulang sistem pembayaran kendaraan di jalan tol. Menurutnya, sistem tempel kartu di gerbang tol perlu dihentikan.

Hal itu merespons kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Kota Bogor, Selasa (4/5) malam.

"Dari sisi teknologi untuk mengurangi angka kecelakaan kita mungkin menyarankan kepada pemerintah untuk tidak atau meninggalkan pemamkaian sistem tap yang dia harus berhenti," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Dengan meniadakan sistem tempel kartu di gerbang tol, nantinya kendaraan tidak perlu berhenti. Sehingga tidak perlu ada kendaraan yang berhenti dan mengantre

Menurutnya, pemerintah sudah harus mulai mengembangkan teknologi tersebut. Apalagi di sejumlah negara sudah menerapkan sistem tersebut.

"Harusnya itu kemudian dapat dipakai teknologi yang lebih maju bagaimana melakukan pendeteksi pembayran tanpa mobil harus berhenti, kan itu di beberapa negara sudah ada," kata Dasco.

Selain itu, pemerintah juga harus mempertegas sanksi bagi kendaraan-kendaraan yang tidak layak beroperasi.

Dia menyoroti kecelakaan seperti yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi sudah berulang. Sebabnya tak jarang karena rem blong. Sehingga pengecekan kendaraan terlebih angkutan niaga seperti truk.

"Kendaraan angkutan maupun angkutan umum maupun angkutan niaga dalam hal ini truk dan bus itu perlu kemudian dilakukan pengecekan secara berkala terutama dari pemilik maupun kemudian nanti dinas lalu lintas angkutan jalan raya harus melakukan pengecekan-pengecekan secara berkala," kata Dasco.

"Makanya setiap pemberian KIR dan lain-lain itu tetap harus dijaga dan saya pikir kelalaian di uu lalu lintas itu kan juga sudah ditentukan sanksinya," sambungnya.

Sebelumnya, terjadi kecelakaan maut di GT Ciawi 2, Kota Bogor, Selasa malam. Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso menjelaskan kejadian berawal ketika truk bermuatan air mineral yang dikendarai Bendi Wijaya (31) hendak memasuki GT menuju arah Jakarta.

Setibanya di lokasi, Bendi tidak dapat mengendalikan truknya sehingga menabrak lima kendaraan yang antre.

"Setiba di TKP pengemudi truk bermuatan air mineral tidak dapat mengendalikan kendaraannya (lalu) bergerak ke kanan lanjut menabrak kendaraan yang sedang transaksi di GT Ciawi 2. Kurang lebih (menabrak) lima kendaraan yang sedang transaksi gardu nomor 5," kata Slamet kepada wartawan, hari ini.

Kecelakaan ini mengakibatkan truk yang dikemudikan Bendi terbakar. Dua kendaraan lainnya turut terbakar. Sebanyak tiga gardu di Tol Ciawi 2 juga hancur akibat insiden ini.

Rekomendasi