Menteri PKP Ara Siap Kena Reshuffle

| 06 Feb 2025 14:30
Menteri PKP Ara Siap Kena Reshuffle
Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait mengaku siap direshuffle. (Era.id/Gabriella Thesa).

ERA.id - Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara mengaku siap diganti apabila Presiden Prabowo Subianto mengocok ulang atau reshuffle para menteri di Kabinet Merah Putih. Menurutnya, setiap pembantu kepala negara memang harus siap jika dicopot.

"Ya kita kan sebagai pembantunya harus siap dong, kita harus siap dan kita pembantu presiden ya menjalankan tugas presiden," kata Ara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Dia mengatakan, kepala negara tak bisa bekerja sendirian dalam menjalankan pemerintahan. Karena itu dibantu oleh para menteri.

Namun, menteri yang telah ditunjuk pun harus bisa bekerja keras dan membantu presiden mewujudkan visi misinya.

"Saya pikir begitu dan kita bekerja seperti kata visi Prabowo, bekerja keras. tidak boleh korupsi, dan kerja sama, karena gak mungkin kita bekerja sendirian," kata Ara.

Prihal rencana reshuffle, dia tak berkata banyak. Sebab hal itu merupakan kewenangan presiden.

Mantan politisi PDI Perjuangan itu hanya menekankan setiap menteri harus siap jika direshuffle.

"Ya itu kan hak prerogatif dari presiden ya, jadi tentunya presiden memiliki hak sesuai dengan konstitusi ya, harus dihormati dan itu tentunya para menteri harus siap, siapapun yang direshuffle harus siap, itu adalah kewenangan penuh presiden," kata Ara.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberi sinyal bakal mengocok ulang kabinetnya. Dia tak segan mencopot menteri yang tak bekerja dengan baik.

Hal ini merupakan komitmennya memenuhi tuntutan rakyat untuk menghadirkan pemerintahan yang bersih.

"Saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat, tidak ada kepentingan lain. Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, saya akan singkirkan," kata Prabowo di Jakarta, Rabu (5/2).

Diketahui, Prabowo mengancam akan menindak jajaran menteri Kabinet Merah Putih hingga aparat penegak hukum yang bandel. Menurutnya, waktu 100 hari sudah cukup untuk berbenah.

Hal itu disampaikan dalam sambutannya saat menghadiri acara Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Jakarta, Rabu (5/2).

Awalnya, dia menyampaikan bahwa selama 100 hari memimpin pemerintahan, dia sudah berkali-kali memberi peringatan. Setelah 100 hari berlalul, dia tak segan-segan mengambil tindakan tegas.

"100 hari pertama, yah saya sudah beri, istilahnya peringatan berkali-kali," kata Prabowo.

"Sekarang, siapa yang bandel, siapa yang ndableg (bandel), siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak!" tegasnya.

Ancaman itu tak hanya untuk jajaran menteri Kabinet Merah Putih saja, tetapi juga pimpinan institusi negara lainnya.

Prabowo mengaku, selama 100 pertama ini memang dirinya masih bersikap baik. Dia memberi kesempatan bagi setiap institusi untuk memenahi lembaganya.

"Jadi 100 hari pertama kami akan baik, dalam arti saya berharap ada kesadaran," kata Prabowo.

Dia menegaskan, apabila setelah 100 hari ini ternyata tidak ada perbaikan dari institusi tersebut, dirinya akan mengambil tindakan tegas.

"Saya pernah menyampaikan, seluruh aparat, seluruh institusi, bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan!" ucap Prabowo. 

Rekomendasi