Menag Usul Pesantren Jadi Alternatif Sekolah Rakyat, Dibantah oleh Wakilnya Sendiri: Enggak Ada Peralihan

| 19 Mar 2025 21:00
Menag Usul Pesantren Jadi Alternatif Sekolah Rakyat, Dibantah oleh Wakilnya Sendiri: Enggak Ada Peralihan
Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i. ANTARA/HO-Kemenag

ERA.id - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi’i menyatakan Sekolah Rakyat gagasan Presiden Prabowo Subianto akan dibangun baru dan bukan merevitalisasi madrasah atau pesantren.

"Jadi nggak ada peralihan pesantren menjadi Sekolah Rakyat. Sekolah Rakyat itu sesuatu yang baru yang akan dibangun oleh Pak Prabowo," ujar Syafi’i di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (19/3/2025), dikutip dari Antara.

Pernyataan Syafi’i ini berlawanan dengan usulan Menteri Agama Nasaruddin Umar beberapa waktu lalu.

Saat Menag menandatangani kerja sama dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Nasaruddin usul agar madrasah dan pesantren jadi alternatif utama Sekolah Rakyat.

Menag Nasaruddin Umar mengatakan saat ini banyak madrasah dan pesantren masih yang kondisinya masih kurang mendapatkan perhatian. Padahal madrasah dan pesantren merupakan bagian dari pendidikan rakyat yang sudah berjalan sejak lama.

"Daripada madrasah dan pesantren terbengkalai dan kumuh, lebih baik kita optimalkan sebagai Sekolah Rakyat yang sesungguhnya," kata Menag.

Menag juga menjelaskan bahwa 90 persen pesantren di Indonesia dikelola oleh swasta, sehingga kerja sama ini bisa menjadi solusi yang lebih cepat dan efektif dalam pemerataan pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem.

Sementara itu, Syafi'i mengatakan Sekolah Rakyat dibangun untuk mereka yang berada di garis kemiskinan, yang selama ini tidak bisa mengakses pendidikan.

Para calon siswa ini akan ditampung dan diberi fasilitas seperti di boarding school. Dengan mendapatkan akses pendidikan yang layak, Wamenag berharap siswa-siswa di Sekolah Rakyat menjadi manusia berkualitas yang mampu membawa perubahan bagi bangsa.

"Jadi Presiden ingin anak-anak yang hari ini secara ekonomi, secara sosial, sangat terpinggirkan itu, ke depan akan muncul. Menjadi anak-anak terdidik yang juga punya kualitas untuk bisa menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang," kata dia.

Pesantren dan madrasah, kata Wamenag, justru akan semakin dimaksimalkan perannya. Pesantren akan direnovasi demi meningkatkan kualitas pendidikan bercorak agama tersebut.

Menurut Wamenag, pesantren tidak bisa dinegerikan dan akan tetap berdiri berdasarkan kekhasan serta karakternya.

"Karena filosofi pembentukan pesantren itu adalah rakyat, mandiri, dan syaratnya ada santri, ada kiai, ada kitab kuning, ada pertemuan kiai dengan santri, ada masjid, seperti itu," kata dia.

Rekomendasi