ERA.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons sorotan publik terkait jajaran kepengurusan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Menurutnya, Danantara dikelola oleh orang-orang profesional.
Dia juga mengklaim, Presiden Prabowo Subianto tidak menitipkan orang di dalam Danantara. Supaya lembaga tersebut dikelola secara profesional.
"Badan Pengelola Investasi yang harus dilakukan secara profesional, kredibel. Saking profesional kredibelnya, Pak Prabowo saja tidak menitipkan orang satu pun, itu dilakukan betul-betul secara profesional," kata Bahlil di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (26/3/2025).
Terkait adanya sejumlah tokoh di dalam kepengurusan Danantara, seperti Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), dia meyakini keduanya adalah tokoh profesional dan berintegritas.
"Bahwa ada tokoh-tokoh yang menjadi bagian daripada kepengurusan, saya pikir itu tokoh-tokoh yang berintegritas, orang-orang yang profesional, yang sudah barang tentu punya reputasi, punya integritas, dan punya kemampuan," kata Bahlil.
Senada, Bahlil juga menilai sejumlah orang asing di kengurusan Danantara adalah tokoh-tokoh profesional. Mereka terbukti memiliki rekam jejak yang bagus.
"Saya pikir selama dia profesional, dan dia juga tokoh-tokoh ternama itu, mereka semua punya pengalaman dunia dan okelah gak ada masalah, itu lembaga profesional kok," kata Bahlil.
Sebelumnya, struktur kepengurusan lengkap Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) resmi diumumkan di Jakarta, Senin (24/3). Pengumuman disampaikan langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani.
Di jajaran Dewan Pengarah diisi oleh SBY dan Jokowi.
Sementara Dewan Pengawas diisi oleh tokoh-tokoh internasional antara lain Ray Dalio Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, Chapman Taylor, dan Thaksin Shinawatra.