ERA.id - Presiden Prabowo Subianto percaya diri Indonesia bakal bertahan di tengah gonjang ganjing ekonomi global, buntut kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). Sebab, Indonesia selalu mampu keluar dari berbagai macam krisis.
Hal itu disampaikannya saat diwawancara tujuh pemimpin redaksi di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4).
"Saya sangat prihatin, tapi ini fakta yang dihadapi semua dunia. Saya percaya basic kita kuat, whatever happened, saya kira kita akan survive. Kita survive krisis berkali-kali, 1998, 2008, termasuk Covid, tapi kuncinya kalau ada kerukunan," kata Prabowo dikutip dari keterangan yang dibagikan Tim Media Prabowo, Selasa (8/4/2025).
Prabowo juga menegaskan bahwa fundamental Indonesia terkait pasar modal juga kuat dan baik. Dia menambahkan, pasar modal adalah pasar saham yang dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan terdapat siklus yang terkadang membuatnya mengalami kenaikan serta penurunan.
Di sisi lain, Prabowo mengklaim utang negara serta inflasi Indonesia termasuk ke dalam kategori yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia.
“Kalau saya lihat, fundamental kita kuat. Apa yang terjadi di pasar saham, kita punya kekuatan dan kita akan investasi. Saya tidak terlalu takut dengan pasar modal karena Indonesia punya kekuatan. Hutang kita dibandingkan dengan banyak negara, hutang kita salah satu yang secara perbandingan terkecil di dunia. Inflasi kita terendah di dunia," ujarnya.
Meski begitu, dia tidak menampik bahwa industri Tanah Air seperti industri tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur akan terdampak dan keseluruhan industri tersebut termasuk ke dalam industri padat karya.
Prabowo kemudian menegaskan komitmennya untuk mencari jalan keluar dan memitigasi dampak yang berpotensi muncul. “Saya harus kumpul dengan tokoh-tokoh industri, kita bicara, kita cari jalan keluar, kita mitigasi kesulitan yang akan ditimbulkan,” pungkas mantan menteri pertahanan itu.