Dasco Dikaitkan Judi Online, Pengamat: Pemerintahan Prabowo Sedang Dilemahkan

| 09 Apr 2025 17:35
Dasco Dikaitkan Judi Online, Pengamat: Pemerintahan Prabowo Sedang Dilemahkan
Presiden RI, Prabowo Subianto. (FB Prabowo Subianto)

ERA.id - Pengamat intelijen dan geopolitik, Amir Hamzah menyebutkan pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto sedang dilemahkan lewat penghancuran satu per satu orang-orang kepercayaan Prabowo, baik di ranah politik maupun militer.

Dia menyebut nama-nama seperti Sufmi Dasco Ahmad, Hashim Djojohadikusumo, dan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin sebagai target awal dalam manuver politik tersebut.

“Prabowo itu tidak bisa diserang secara langsung karena kekuatan elektoral dan posisi politiknya sekarang sangat kokoh. Tapi kalau orang-orang terdekatnya dilumpuhkan, maka perlahan ia akan melemah secara internal,” kata Amir dalam keterangannya di Jakarta, Selasa kemarin.

Amir mengungkapkan bahwa serangan terhadap Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Dia menuding, pemberitaan yang masif dan sistematis yang mengaitkan Dasco dengan pengelolaan judi online (judol) di Kamboja merupakan bagian dari skenario besar tersebut.

“Kalau tokoh sekelas Dasco bisa dijatuhkan dengan framing semacam ini, maka ini preseden buruk bagi demokrasi kita,” tambahnya.

Hashim, adik Prabowo, diserang lewat narasi yang mengaitkan bisnisnya dengan kepentingan asing. Sjafrie Sjamsoeddin turut jadi target lewat isu lama seputar HAM dan rekam jejak militernya.

"Kita tidak bisa menutup mata, ada kekuatan besar yang tidak ingin Prabowo memegang kendali penuh di pemerintahan karena dianggap akan memperkuat posisi Indonesia dalam poros strategis dunia,” jelasnya.

Akhirnya Amir mengimbau publik untuk jernih menyikapi informasi dan tidak mudah termakan isu-isu yang tidak didukung data kuat.

Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk lebih proaktif dalam mengklarifikasi dan menangkal hoaks yang berpotensi merusak tatanan politik nasional.

“Kalau tokoh sekelas Dasco bisa dijatuhkan dengan framing semacam ini, maka ini preseden buruk bagi demokrasi kita,” ujarnya.

Rekomendasi