Wamendiktisaintek Minta Kampus Merakyat dan Tidak Jadi Menara Gading

| 10 Apr 2025 21:00
Wamendiktisaintek Minta Kampus Merakyat dan Tidak Jadi Menara Gading
Wamendiktisaintek Prof. Fauzan saat memberi sambutan di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, Kamis (10/4/2025). (ANTARA/Sumarwoto)

ERA.id - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof. Fauzan meminta agar ke depan kampus perguruan tinggi di Indonesia semakin merakyat dan memberi dampak kepada masyarakat.

"Menarik yang disampaikan oleh Pak Prof. Jebul. Menariknya bukan karena ucapan terima kasihnya lebih panjang dari pada isi pidatonya, tetapi ada satu hal yang menurut saya perlu digarisbawahi," kata Fauzan saat memberi sambutan dalam Pengukuhan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof. Jebul Suroso sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Keperawatan di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, Kamis (10/4/2025), dikutip dari Antara.

Dari pidato ilmiah Prof. Jebul Suroso itu, dia mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya bidang apa saja yang dikemas di dalam perguruan tinggi saat ini, tantangan terbesarnya adalah relevansi.

"Tidak banyak perguruan tinggi yang melakukan satu inovasi untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada di hadapan kita," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi mencoba untuk membuat satu program yang sebenarnya bukan hal baru, tetapi melanjutkan program yang sebelumnya.

"Kalau kampus saat ini diposisikan dalam posisi di menara gading, maka ke depan kampus harus merakyat. Program yang dikemas adalah kampus berdampak atau kampus ber-impact," katanya.

Menurut dia, hal itu berarti produk-produk akademik atau sosial yang dilahirkan oleh kampus harus bisa dikerjakan atau ditransformasikan untuk kepentingan masyarakat.

Dengan cara tersebut, katanya, kampus sebagai pilar utama dalam menyangga peradaban bangsa akan dapat dilaksanakan.

Terkait dengan hal itu, dia berharap Prof. Jebul Suroso memiliki semangat baru dan menunjukkan prestasi yang baru.

"Menggelitik, kita jangan berjalan di tempat yang ramai. Kalau di tempat yang ramai kita berjalan bersama, maka kita akan tidak terlihat, maka kita cari jalan yang sepi, dari jalan yang sepi itulah kita akan melahirkan sesuatu yang luar biasa," kata Wamendiktisaintek.

Dalam kesempatan terpisah, Rektor UMP Prof. Jebul Suroso mengatakan pidato ilmiah yang dia sampaikan dalam pengukuhan guru besar tersebut berjudul "Transformasi Perawat dalam Lanskap Politik Kesehatan di Indonesia".

Dia mengharapkan karakter perawat Indonesia ke depan menjadi lebih adaptif terhadap teknologi, memiliki semangat kewirausahaan, dan berperan aktif dalam promosi kesehatan, bukan hanya merawat yang sakit.

"Saya berharap karakter perawat itu nanti bisa menjadi semakin baik yang ramah pada teknologi dia semakin kuat semakin modern dan juga memiliki jiwa entrepreneurship," katanya.

Rekomendasi