Stafsus Bantah Rute Gowes Bareng Pramono Usulan Gubernur: Itu Usulan Komunitas Sepeda

| 16 Apr 2025 21:30
Stafsus Bantah Rute Gowes Bareng Pramono Usulan Gubernur: Itu Usulan Komunitas Sepeda
JLNT Casablanca (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

ERA.id - Kegiatan gowes bareng Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menuai kritik dari komunitas sepeda, salah satunya karena pemilihan rute. Pemilihan rute ini disebut hasil rekomendasi komunitas sepeda itu sendiri.

Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, mengatakan pemilihan rute untuk kegiatan gowes bareng Pramono Anung bukan ide dari Gubernur DKI Jakarta. Chico menyebut rute itu direkomendasikan oleh komunitas sepeda. 

"Jadi, acara dan pemilihan rute kan usulan dari komunitas sepeda. Itu bukan inisiatif gubernur," kata Chico di Balai Kota Jakarta, dikutip Antara, Rabu (16/4/2025). 

Chico mengatakan bahwa gubernur hanya memfasilitasi sebagai pemimpin administrasi di Pemprov DKI Jakarta dan memfasilitasi Balai Kota sebagai tuan rumah dan tempat start-finish acara tersebut.

Diketahui kegiata  bersepeda yang akan diikuti oleh Pramono Anung itu direncanakan memiliki rute sepanjang 39,27 kilometer yang akan dimulai sejak pukul 05.00 hingga pukul 09.00 WIB pada Sabtu (19/4) mendatang.

Aktivitas olahraga itu akan dimulai dari Balai Kota DKI-Bundaran HI-Simpang Susun Semanggi-Bundaran Senayan-Simpang Susun Semanggi-Intiland Tower-U-Turn Karet Bivak-JLNT Casablanca-U-Turn di atas Underpass Casablanca dan kembali ke Balai Kota DKI. 

Sebelumnya, Komunitas Bike To Work (B2W) Indonesia mengkritik acara bersepeda dengan tema "SilaturahRide 2025" yang akan diikuti Gubernur Jakarta Pramono Anung pada 19 April. B2W menolak keras jalur JLNT Casablanca dijadikan rute untuk bersepeda. 

B2W menilai penggunaan JLNT Casablanca menyalahi aturan hukum yang berlaku.

"Sebuah jalan yang tahun 2021 pernah kami perjuangkan agar dikembalikan fungsinya sesuai aturan hukum," kata juru bicara B2W Indonesia. 

B2W lantas menyinggung bahwa pihaknya pernah diundang oleh Dishub DKI Jakarta untuk berdiskusi acara tersebut pada 10 April. Namun pihaknya menyebutkan hanya mendengarkan paparan dengan konsep yang sudah final.

"Konsep sudah jadi. Rute sudah ditentukan. Dan yang diminta dari kami hanyalah diam dan menyetujui. Bahkan Dishub pun awalnya tidak merekomendasikan," katanya. 

"Tapi entah mengapa, kemudian berubah. Katanya aman, karena jalan akan ditutup dan hanya diikuti oleh rombongan sepeda," sambungnya. 

Selain itu, B2W menyinggung pernyataan Pramono saat kampanye. Jika JLNT Casablanca dijadikan rute acara sepeda, terjadi pelanggaran yang dilegalkan.

"Dan ironisnya, Mas Pram pernah berkata dalam kampanyenya 'Jakarta harus jadi kota yang taat hukum. Tidak ada ruang untuk pelanggaran, sekecil apa pun'. Sayangnya, sepeda kini dikendarai di atas pelanggaran yang dilegalkan, untuk kebutuhan citra sesaat," kata B2W. 

B2W menyerukan agar Pemprov Jakarta mengembalikan arah kebijakan transportasi yang inklusif, adil dan berkelanjutan. Momen ini seharusnya menjadi komitmen Jakarta menjadi kota ramah sepeda. 

"Kami bukan anti sepeda. Kami anti pemanfaatan sepeda sebagai panggung pelanggaran. Karena, jika hukum bisa dinegosiasikan untuk satu konten, yang rusak bukan hanya marka jalan, tapi juga masa depan kota," katanya. 

Lebih lanjut, pihaknya menilai momen ini semestinya bisa digunakan untuk meneguhkan kembali komitmen menjadikan Jakarta kota ramah sepeda.

Rekomendasi