ERA.id - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) menyiapkan relawan, khususnya untuk trauma healing, bagi warga Palestina apabila jadi dievakuasi ke Indonesia. Hal ini bentuk dukungan atas rencana Presiden Prabowo Subianto.
Diketahui, Presiden Prabowo berencana mengevakuasi warga Palestina yang ada di Gaza ke Indonesia. Pemerintah siap menampung 1.000 orang.
"Selain terus berusaha memberi bantuan untuk sesama saudara di dalam negeri, kami juga meperluas bantuan untuk saudara-saudara kita dari Gaza bila kebijakan tersebut jadi dilaksanakan," ujar Ketua DPP Koordinator Bidang (Korbid) Penggalangan Partai Gelora, Triwisaksana dikutip dari keterangannya, Jumat (25/4/2025).
Dia mengatakan, pihaknya sudah mulai melakukan pelatihan trauma healing kepada relawan-relawan yang nantinya akan ditugaskan.
Untuk mempermudah komunikasi dengan para korban dari Gaza, Relawan Gelora untuk Palestina juga diperkuat oleh sosok-sosok yang memiliki kemampuan multibahasa, termasuk bahasa Arab.
Salah satu relawan dengan kemampuan multibahasa tersebut adalah Hazem Anis Matta. Ketua DPW Jakarta Partai Gelora Indonesia ini sekaligus menjadi Komandan Lapangan relawan di wilayah kepengurusannya.
"Alhamdulillah, kebetulan saya menguasai sekaligus beberapa bahasa, termasuk bahasa Arab, yang saya yakin dapat membantu mempermudah layanan trauma healing yang kami siapkan untuk para korban luka dan trauma dari Gaza yang rencananya dibawa ke sini," tutur Hazem.
Sebelumnya, Partai Gelora Indonesia juga telah menggalang dana senilai Rp 6 miliar untuk Palestina, selama Ramadhan 1446 H. Partai yang berdiri sejak 2019 ini mencanangkan Ramadhan 1446 H sebagai "Bulan Solidaritas Palestina".
Pencanangan itu sejalan dengan program yang diinisiasi Kementerian Luar Negeri, yaitu Kampanye Bersama Penggalangan Bantuan Kemanusiaan bagi Palestina, bertajuk "Solidaritas, Aksi Nyata, dan Harapan Baru".
Saat peluncuran kampanye tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menyatakan, "Dukungan Indonesia untuk Palestina adalah amanat konstitusi dan panggilan kemanusiaan.” Menurut dia, kampanye ini bertujuan memberikan bantuan darurat, rehabilitasi, dan pemberdayaan bagi warga Gaza.
Kementerian Luar Negeri, lanjut Anis Matta, berperan memfasilitasi upaya penyaluran segala bentuk bantuan kemanusiaan ke Palestina yang digalang oleh sejumlah lembaga dan organisasi filantropi di Indonesia dalam kampanye ini. Dia menyebut fasilitasi ini sebagai diplomasi kemanusiaan.