Jokowi Curhat Soal Ijazah Palsu, Bawa-Bawa Teman yang Sering Ulang Mata Kuliah Matematika

| 26 Jul 2025 20:43
Jokowi Curhat Soal Ijazah Palsu, Bawa-Bawa Teman yang Sering Ulang Mata Kuliah Matematika
Jokowi di reuni UGM (Antara/Luqman Hakim)

ERA.id - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mencurahkan isi hatinya soal tuduhan ijazah palsu di depan para alumni Universitas Gajah Mada (UGM), di Yogyakarta. Jokowi menyinggung kerabatnya yang kerap kali mengulang mata pelajaran Matematika.

Dalam acara reuni ke-45 Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Sabtu (26/7), Jokowi melontarkan candaan kepada teman-temannya soal isu ijazahnya palsu. Ia merasa senang bisa bertemu dengan teman-temannya, seraya menyinggung soal ijazah.

"Mengenai nostalgia ya, saya lihat senang semuanya. Tapi jangan seneng dulu lho karena ijazah saya masih diragukan," kata Jokowi, dikutip Antara.

Lalu, Jokowi yang mengaku masih dalam kondisi kurang sehat memaksakan diri untuk bertemu dalam rangkaian reuni alumni UGM. Hal ini lantaran ia tidak ingin isu ijazah palsu itu semakin melebar. 

"Ini saya paksakan datang betul. bayangkan kalau saya enggak datang. Nanti 67 orang ngumpul semuanya, Jokowi di mana? ramai lagi nanti," tuturnya.

Masih dalam sambutannya, Jokowi berpesan dengan satire agar para sahabatnya waspada jika ijazahnya terbukti palsu. Sebab, seluruh angkatan nantinya akan terkena imbas.

"Hati-hati nanti keputusan di pengadilan. Begitu keputusannya asli, Bapak Ibu boleh senang-senang. Tapi begitu tidak, yang 88 (alumni) juga kena," ujarnya berkelakar.

Selain itu, Jokowi juga mengemukakan rasa tidak percayanya akan tudingan ijazah palsu tersebut. Menurutnya, tudingan itu dinilai tidak masuk akal lantaran proses pendidikan yang ia tempuh tidak mudah.

"Saya kadang geleng-geleng juga ini, kadang enggak masuk logika. Tapi ya kejadiannya seperti yang kita lihat. Ini kita kuliah sulit-sulit. Tapi kalau saya, lulus semua. Lulus terus, lulus terus," ucapnya.

Ia pun menyinggung sahabat lamanya, Jambro Sasongko, yang sempat berkali-kali mengulang mata kuliah matematika. Dengan nada bercanda, menurut Jokowi, ia tidak pernah mengulang mata kuliah laiknnya Jambro sehingga tidak masuk akal jika justru ijazahnya yang kini dipersoalkan.

"Kalau yang diragukan Pak Jambro itu boleh. Matematikanya mengulang terus. Saya itu nggak pernah mengulang," ujar Jokowi.

Menurutnya, tuduhan yang dialamatkan kepadanya makin tak masuk akal lantaran terus berganti fokus, dari ijazah ke skripsi lalu beralih ke program KKN.

"Begitu ijazahnya sulit, dicari-cari salahnya, belok ke skripsi. Skripsinya juga (dianggap) palsu. Ganti lagi ke KKN. Ini dari ijazah lari ke skripsi, lari ke KKN. KKN-nya didatangi ke sana," katanya.

Jokowi menyebut dosen pembimbing skripsinya adalah Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro, sedangkan pengujinya adalah Ranu Gede dan Ir. Sofyan Wasito. Ia juga masih mengingat jelas lokasi KKN yang dijalaninya bersama mahasiswa lintas fakultas di Boyolali, Jawa Tengah.

"Saya ingat KKN-nya di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Teman-teman saya juga ingat saya. Dari Fakultas Hukum ada yang namanya Bu Yohana waktu itu, dari Fakultas Biologi ada Bu Rica, dan dari Teknik Geodesi ada yang namanya Eko," tuturnya.

Tak hanya itu, ia juga mengaku sempat diadukan ke polisi karena dianggap melakukan pembohongan publik saat menyebut Ir. Kasmujo sebagai dosen pembimbingnya.

Padahal, menurut dia, Ir. Kasmujo benar-benar membimbingnya selama kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, bahkan setelah lulus masih beberapa kali menyambangi pabrik kayu miliknya untuk membantu menyelesaikan sejumlah persoalan teknis.

"Beliau mementori bagian produksi di pabrik yang saya miliki. Sampai kapan pun saya akan menyampaikan, Pak Kasmujo itu dosen pembimbing saya. Karena memang dosen pembimbing saya," ujar Jokowi.

Rekomendasi