BGN Evaluasi Sertifikasi Juru Masak hingga Alat Sterilisasi Food Tray

| 27 Oct 2025 21:20
BGN Evaluasi Sertifikasi Juru Masak hingga Alat Sterilisasi Food Tray
Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Senin (27/10/2025).

ERA.id - Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Senin (27/10/2025). BGN pun menargetkan nol kasus dalam pelaksanaan MBG.

"Kita ingin melakukan kegiatan-kegiatan yang meminimalisir kejadian menonjol ya sehingga target kita zero kejadian itu atau nol kejadian ingin kita kejar," kata Kepala BGN, Dadan Hindayana saat konferensi pers di hotel kawasan Ancol, Senin (27/10/2025).

Ada sejumlah hal yang akan dievaluasi dari program MBG. Pertama, menurunkan jumlah penerima manfaat di tiap satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Kedua, juru masak di tiap SPPG mesti mempunyai sertifikat.

"Kita minta agar setiap SPPG ada juru masak yang bersertifikat karena dari pengalaman cara kerja yang memiliki juru masak bersertifikat lebih efisien dan lebih cepat," ucapnya.

Hal lain yang dievaluasi yaitu terkait rapid test terhadap bahan baku makanan. Merujuk MBG di Jepang, rapid test terhadap bahan baku perlu dilakukan untuk mencegah kejadian tak diinginkan seperti keracunan.

"Pengalaman Jepang yang sudah 100 tahun, itu 90 persen kejadian dari bahan baku. Dan kemudian juga kita ingin menguji hasil masakan sebelum dibagikan kepada penerima manfaat," jelasnya.

Hal terakhir yang jadi bahan evaluasi yaitu mengenai pengadaan alat sterilisasi food tray di tiap SPPG dan kualitas air yang digunakan. Menurutnya, kualitas air menjadi faktor penting sebagaimana arahan dari Kementerian Kesehatan.

"Kita juga meminta seluruh SPPG memiliki alat sterilisasi food tray yang bisa mengeringkan food tray dalam waktu 3 menit dengan suhu 120 derajat agar lebih steril," jelas Dadan.

"Kita minta seluruh SPPG menggunakan air yang sudah bersertifikat, air kemasan atau air isi ulang yang sudah ada sertifikasi," sambungnya.

Dalam rakor itu juga dibahas soal percepatan pembangunan ribuan SPPG baru yang diharapkan dapat mencapai angka 25.400 SPPG pada akhir Desember 2025. Pembangunan dilakukan untuk mengejar target penerima manfaat MBG pada akhir 2025, yaitu sekira 82,9 juta orang.

"Jadi hari ini kita kumpulkan karena target ini harus kita lakukan dan kita berikan motivasi, semangat dan juga sekaligus sosialisasi untuk SOP terbaru yang akan kita segera terapkan," imbuhnya.

Rekomendasi