ERA.id - Ketua MUI Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Niam Sholeh mendukung pengakuan gelar pahlawan untuk para mantan Presiden Indonesia yang pernah berkuasa. Niam menyebut gelar itu sebagai tanda dari menghargai perjuangan para tokoh pemimpin bangsa.
Pernyataan itu disampaikan oleh Niam sebagai tanggapan dari usulan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul. Gus Ipul mengajukan 40 nama yang akan diberi gelar pahlawan, termasuk Soeharto.
"Setiap zaman ada tokoh pahlawannya. Kita harus menghargai perjuangan para tokoh pemimpin bangsa, termasuk para mantan Presiden yang telah memimpin Indonesia. Mereka adalah pahlawan bagi bangsa Indonesia. Pak Karno, Pak Harto, Pak Habibi, dan Gus Dur, adalah para pemimpin bangsa yang layak menjadi pahlawan," ujar Niam beberapa waktu lalu.
Prof Niam lantas menuturkan bahwa usulan dari Gus Ipul langkah yang baik. Keputusan itu pun bisa menunjukkan kenegarawanan Presiden Prabowo yang merangkul dan membangun kebersamaan.
"Saya rasa itu langkah bagus ya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Dan usulan pahlawan dari para tokoh berbagai latar belakang itu menunjukkan kenegarawanan Presiden Prabowo untuk merangkul dan membangun harmoni serta kebersamaan," imbuhnya.
Mantan aktivis 98 ini juga menjelaskan bahwa bangsa yang besar adalah yang menghargai para pahlawannya. Hal ini juga berlaku untuk para pemimpin negara yang sudah mengabdi pada bangsa dan negara.
"Dalam Islam, diperintahkan untuk mengingat jasa dan kebaikan orang yang telah wafat, terlebih itu adalah pemimpin yang secara nyata telah berjasa dan menanam kebaikan bagi bangsa," tegasnya.
Ia lantas menyoroti Presiden Soeharto yang telah memimpin Indonesia puluhan tahun. Di bawah kepemimpinannya saat itu, Soeharto terbukti membawa kemajuan bangsa, demikian juga Gus Dur dan Pak Habibie.
"Masing-masing tentu punya kekurangan. Tetapi kita harus menghargai jasa-jasa dan kebaikan yang telah ditanam bagi bangsa," tuturnya.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan tidak boleh dendam dan mengungkit keburukan dari seseorang. Apalagi dalam Islam diperintahkan untuk mengingat kebaikan dan saling memaafkan.
"Sehebat apapun orang, jika dicari kesalahan dan kelemahannya pasti ada. Namun Islam memerintahkan untuk mengingat kebaikannya dan memendam serta memaafkan kesalahannya," katanya.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyerahkan 40 nama tokoh yang diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional. Beberapa tokoh yang diusulkan di antaranya Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Marsinah.
Selain ketiga nama tersebut, turut diusulkan sejumlah tokoh lain seperti Syaikhona Muhammad Kholil (ulama asal Bangkalan, Madura), KH Bisri Syansuri (mantan Rais Aam PBNU), KH Muhammad Yusuf Hasyim (Tebuireng, Jombang), Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf (Sulawesi Selatan), dan Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin (Jakarta).