Prabowo: Rakyat Butuh Nasi, Tak Boleh Terlalu Banyak Omon-Omon, Pintar Ngomong

| 18 Nov 2025 07:02
Prabowo: Rakyat Butuh Nasi, Tak Boleh Terlalu Banyak Omon-Omon, Pintar Ngomong
Presiden RI, Prabowo Subianto. (FB Prabowo Subianto)

ERA.id - Presiden RI Prabowo Subianto tidak rela bila masih ada masyarakat yang hidup sulit dan anak sekolah yang tidak makan. Sejak muda, dia sudah bersumpah untuk bangsa dan rakyat Indonesia.

"Di Republik Indonesia yang merdeka, di abad 21 tidak boleh ada orang yang lapar di negara ini. Saya dari waktu usia muda, saya telah bersumpah jiwa raga saya untuk bangsa dan rakyat Indonesia, dan saya tidak rela di abad ke-21 ini masih ada rakyat kita yang hidupnya sangat sulit, anak-anak yang sekolah tidak makan," kata Prabowo di Bekasi, Jawa Barat, Senin kemarin.

Presiden menuturkan Indonesia kaya, namun selama ratusan tahun tidak dikelola dengan baik sehingga lebih banyak dimanfaatkan pihak lain sebab kurangnya kemampuan para pemimpin pada masa lalu dalam menjaga dan mengelola sumber daya nasional.

Prabowo berpandangan bahwa suatu negara tidak dapat disebut berhasil bila kekayaan hanya dinikmati sebagian kecil kelompok yang tak cinta tanah air atau membawa kekayaan ke luar negeri.

"Ini harus kita hentikan," kata Presiden.

Prabowo menyampaikan perkembangan dunia menuntut Indonesia bekerja serentak di berbagai bidang, mulai dari perbaikan birokrasi, penghentian korupsi dan kebocoran anggaran, pembenahan BUMN, penguatan penegakan hukum, hingga peningkatan ekonomi makro dan kesehatan.

Di sektor pendidikan, Prabowo menekankan perlunya upaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional seperti dokter, dokter gigi, insinyur, dan ilmuwan agar kekayaan nasional dapat dikelola secara optimal dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat.

Presiden mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan menghindari sikap saling membenci maupun saling mencurigai sebab masyarakat membutuhkan hasil nyata.

"Tidak ada gunanya saling membenci, tidak ada gunanya saling dendam, tidak ada gunanya saling curiga, enggak ada gunanya. Rakyat membutuhkan nasi yang cepat. Tidak boleh terlalu banyak omon-omon, pintar ngomong, tidak. Kita harus membawa hasil yang cepat kepada rakyat kita," katanya.

Rekomendasi